Pemerintah Jepang mulai mewajibkan pemeriksaan tuberkulosis (TBC) sebelum kedatangan pada Senin (17/6) bagi warga asing yang berencana tinggal lebih dari tiga bulan, dimulai dengan warga dari Filipina dan Nepal.
Seorang pejabat pemerintah menyatakan, Vietnam diperkirakan akan ditambahkan ke daftar negara wajib tes pada September, disusul Indonesia, Myanmar, dan China.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, jumlah warga negara asing yang terdiagnosis mengidap TBC di Jepang semakin meningkat, dan sebagian besar berasal dari enam negara tersebut.
Persyaratan ini berlaku bagi warga negara yang berdomisili di Filipina dan Nepal dan berencana menetap di Jepang dalam jangka menengah hingga panjang. Mereka diwajibkan menyerahkan bukti bahwa tidak terinfeksi TBC sebelum datang ke Jepang, jika tidak, izin masuk akan ditolak.
TBC adalah penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan TBC menewaskan sekitar 1,25 juta orang pada 2023, dan kemungkinan kembali menjadi penyakit menular paling mematikan di dunia setelah sempat disalip oleh COVID-19.
Di Jepang sendiri, angka penderita TBC turun di bawah 10 per 100.000 orang untuk pertama kalinya pada 2021, yakni 9,2 orang, sehingga Jepang masuk dalam kategori negara dengan insiden rendah menurut WHO. Angka ini menurun lagi menjadi 8,1 pada 2023 berdasarkan data terbaru kementerian kesehatan.
Sc : KN