Pada dini hari tanggal 3 November, seorang pria berkewarganegaraan Indonesia berusia 37 tahun ditemukan terkapar bersimbah darah di halaman sebuah rumah di daerah Kamisuwa-cho, Kota Isesaki, Prefektur Gunma. Pria tersebut, yang kemudian diketahui bernama Abdul Rahman, langsung dilarikan ke rumah sakit di Kota Maebashi. Sayangnya, nyawanya tak tertolong, dan ia dinyatakan meninggal dunia.
Sekitar pukul 1:30 pagi, seorang wanita yang menjadi saksi mata melaporkan melalui panggilan darurat bahwa ia mendengar suara pria-pria berbahasa asing bertengkar dengan suara keras di dekat apartemen Kamisuwa-cho. Ketika polisi tiba di lokasi, mereka menemukan Abdul Rahman dengan beberapa luka yang diduga akibat benda tajam di punggung dan tubuhnya. Polisi juga menemukan jejak darah di sekitar lokasi, sehingga menguatkan dugaan bahwa ini adalah kasus pembunuhan.
Di sekitar area kejadian, tepatnya di sebuah pemakaman di Hinode-cho, Kota Isesaki, polisi juga menemukan Bobby Smakdo, seorang pria Indonesia berusia 24 tahun, tergeletak bersimbah darah. Selain itu, di tempat lain yang tak jauh, yaitu di area parkir apartemen di Miyamae-cho, dua pria lain yang juga diduga warga asing ditemukan terluka dan penuh darah di dalam mobil kecil. Ketiganya langsung dilarikan ke rumah sakit, dan meskipun terluka parah, mereka masih dalam kondisi sadar.
Polisi menduga bahwa peristiwa ini diawali oleh perselisihan yang melibatkan beberapa orang dan tengah menyelidiki insiden ini sebagai kasus pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Pihak berwenang akan menunggu pemulihan para korban, termasuk Bobby Smakdo, untuk menggali lebih jauh tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik peristiwa tragis ini.
Sc : yahoo.co.jp