Musim gugur (秋・aki) di Jepang memang jadi salah satu waktu paling indah dalam setahun. Daun-daun berubah warna menjadi merah, oranye, dan kuning keemasan — pemandangan yang bikin siapa pun pengin foto-foto tanpa henti.
Tapi sayangnya, keindahan ini juga datang dengan satu konsekuensi: kerumunan wisatawan di mana-mana.
Kalau kamu ingin menikmati suasana tenang tanpa harus berdesak-desakan di spot populer seperti Kyoto atau Nara, ada beberapa strategi yang bisa kamu coba. Yuk, simak cara menikmati musim gugur di Jepang tanpa kehilangan ketenangan dan momen cantiknya!
🍂 1. Hindari Puncak Musim Gugur di Kota Populer
Puncak musim gugur biasanya terjadi antara pertengahan November hingga awal Desember, tergantung wilayah. Di waktu ini, taman dan kuil di Kyoto, Tokyo, atau Osaka bisa sangat ramai.
💡 Tips:
Datang satu atau dua minggu sebelum puncak — warna daun memang belum sepenuhnya merah, tapi suasananya lebih sepi dan foto tetap cantik.
Kamu juga bisa pilih hari kerja (weekday), terutama pagi hari di jam 7–9 pagi untuk pengalaman yang lebih tenang.
🏞️ 2. Pilih Destinasi yang Kurang Dikenal Tapi Sama Indahnya
Jangan cuma fokus di tempat mainstream seperti Arashiyama atau Ueno Park. Jepang punya banyak spot daun momiji tersembunyi yang nggak kalah indah!
Beberapa alternatif:
-
🍁 Kurobe Gorge (Toyama): lembah curam dengan pemandangan daun gugur spektakuler dari atas kereta kecil.
-
🍁 Lake Towada (Aomori): danau besar di Tohoku dengan refleksi daun merah di air sebening kaca.
-
🍁 Nikko (Tochigi): lebih sepi dibanding Kyoto tapi punya kombinasi kuil bersejarah dan alam yang indah.
-
🍁 Obara (Aichi): unik karena punya daun momiji + bunga sakura yang mekar bersamaan di musim gugur!
Dengan sedikit riset, kamu bisa menemukan tempat yang lebih damai tapi tetap “instagrammable”.
🌅 3. Datang Lebih Pagi atau Saat Sore Menjelang Tutup
Banyak wisatawan datang di jam-jam tengah hari, sekitar pukul 10.00–15.00.
Kalau kamu ingin suasana lebih tenang, datanglah lebih pagi atau mendekati jam tutup taman.
Bonusnya, cahaya pagi dan senja justru membuat warna daun terlihat lebih hangat dan dramatis — foto jadi lebih estetik tanpa harus diedit berlebihan.
🚶♀️ 4. Gunakan Rute Alternatif atau Jalan Kaki Lebih Jauh
Kalau kamu ke tempat wisata besar seperti Kyoto, cobalah masuk dari pintu atau jalur yang jarang digunakan.
Misalnya, di Kiyomizudera kamu bisa naik dari jalur belakang lewat Sannenzaka — lebih tenang dibanding jalur utama.
Atau kalau di Tokyo, kamu bisa berjalan sedikit lebih jauh ke Koishikawa Korakuen Garden, yang sering terlewat turis karena lebih tersembunyi.
Sedikit usaha ekstra jalan kaki bisa bikin pengalamanmu jauh lebih nyaman.
📸 5. Nikmati dari Spot Non-Turistik
Kadang, kamu nggak perlu masuk ke taman berbayar untuk menikmati musim gugur.
Kawasan perumahan, tepi sungai, bahkan taman kecil di sekitar stasiun sering punya pohon maple yang cantik juga!
Coba jalan-jalan ke:
-
Jalur pinggir Sungai Meguro di Tokyo
-
Area taman kecil di Kyoto seperti Maruyama Park pagi-pagi
-
Atau taman-taman lokal dekat stasiun seperti di Kobe dan Fukuoka
Momiji nggak selalu harus ditemui di tempat terkenal — keindahannya bisa kamu temukan di mana saja.
☕ 6. Nikmati “Momiji Time” Sambil Santai
Jangan cuma fokus foto-foto. Coba duduk di bangku taman sambil minum teh panas dari vending machine, atau menikmati bento sederhana sambil melihat daun berguguran.
Musim gugur Jepang punya suasana yang menenangkan — udara sejuk, angin lembut, dan aroma daun kering — jadi nikmatilah perlahan, bukan terburu-buru.
Menikmati musim gugur di Jepang nggak harus di tengah kerumunan besar.
Dengan sedikit strategi datang di waktu yang tepat, pilih lokasi alternatif, dan nikmati momen dengan santai — kamu bisa merasakan sisi lain dari keindahan Jepang yang lebih tenang, personal, dan autentik.
Musim gugur bukan sekadar pemandangan indah, tapi juga momen refleksi — tentang bagaimana keindahan bisa hadir justru dalam kesederhanaan. 🍁










