Menu

Dark Mode
Mandiri Sejak Dini: Kenapa Anak SD di Jepang Pergi ke Sekolah Sendiri Tanpa Diantar? Fenomena “Friendship Marriage” di Jepang: Menikah Tanpa Cinta dan Seks, Demi Hidup yang Lebih Stabil Jepang Berhasil Lakukan Operasi Kedua Pengambilan Puing Radioaktif dari PLTN Fukushima Yoshi!’ dan ‘Yatta!’: Seruan Semangat ala Jepang Overwatch 2 Umumkan Kolaborasi dengan Gundam Wing untuk Rayakan Ulang Tahun ke-30 Nintendo Switch 2 Tetap Rilis 5 Juni, Pre-Order Dibuka 24 April Setelah Penundaan Akibat Tarif AS

News

Evolusi Kata “Yabai”: Dari Makna Negatif Hingga Jadi Pujian

badge-check


					Evolusi Kata “Yabai”: Dari Makna Negatif Hingga Jadi Pujian Perbesar

Pernah dengar orang Jepang bilang “Yabai!” saat lihat sesuatu keren? Padahal, awalnya kata ini berarti “bahaya” atau “mengerikan”. Bagaimana bisa sebuah istilah yang tadinya negatif berubah menjadi ekspresi kekaguman? Simak perjalanan menarik kata “yabai” dalam bahasa Jepang modern!


Awal Mula: “Yabai” sebagai Kata Negatif

Asal-Usul dari Dunia Kriminal

Kata “yabai” (やばい) berasal dari bahasa slang penjara di era Edo (1603-1868). Awalnya merupakan singkatan dari “yabai” (やばい) = “abunai” (危ない) yang berarti “berbahaya”.

Contoh penggunaan klasik:

「やばい!警察だ!」
(Yabai! Keisatsu da!)
(Bahaya! Polisi datang!)

Ciri Khas Penggunaan Awal:

  • Dipakai dalam situasi darurat atau mencurigakan
  • Memiliki nuansa kriminal atau ilegal
  • Termasuk kata kasar yang dihindari di percakapan formal

Perubahan Makna: Generasi Muda Memodifikasi

Tahun 1980-an: Mulai Jadi Slang Anak Muda

Di era ini, “yabai” mulai kehilangan makna kriminalnya dan berubah menjadi:

  1. Istilah untuk hal “ekstrem” (bisa positif atau negatif)
    • “Yabai atsui!” = “Panas banget!”
  2. Ekspresi keterkejutan
    • “Yabai, sugoi!” = “Wah, keren!”

Faktor perubahan:

  • Dipopulerkan oleh geng motor (bosozoku) dan budaya jalanan
  • Media mulai menggunakan kata ini untuk terkesan “edgy”

“Yabai” Modern: Kata Serbaguna

5 Makna Baru “Yabai” (2020-an)

Sekarang, “yabai” punya banyak arti tergantung konteks dan intonasi:

Makna Contoh Kalimat Keterangan
Bahaya 「やばい!電車遅れてる!」 (Yabai! Densha okureteru!) Intonasi panik
Keren 「このゲーム、やばい面白い!」 (Kono gēmu, yabai omoshiroi!) Nada antusias
Enak 「このラーメン、やばいうまい!」 (Kono rāmen, yabai umai!) Ekspresi senang
Keterlaluan 「やばい…また宿題忘れた」 (Yabai… mata shukudai wasureta) Nada frustasi
Mengesankan 「彼のギター、やばい上手!」 (Kare no gitā, yabai jōzu!) Pujian tulus

Fakta Unik:

  • Generasi Z Jepang sering menambahkan emoji untuk memperjelas:
    • 💀 = “Keren banget!”
    • 😱 = “Aduh bahaya!”

Kenapa “Yabai” Bisa Berubah Makna?

3 Alasan Utama

  1. Rebelion Generasi Muda
    • Anak muda sengaja memakai kata “kotor” untuk terlihat cool
  2. Fleksibilitas Makna
    • Karena ambigu, bisa dipakai di banyak situasi
  3. Pengaruh Media & Selebriti
    • YouTuber dan artis sering pakai versi positif

Perbandingan:

  • Mirip kata “sick” di Inggris (dulu = “sakit”, sekarang = “keren”)

Cara Pakai “Yabai” dengan Tepat

Agar Tidak Salah Sasaran

  1. Perhatikan intonasi:
    • Suara tinggi = kagum (“Yabai!✨”)
    • Suara rendah = bahaya (“…yabai”)
  2. Sesuaikan situasi:
    • Cocok untuk makanan, fashion, hiburan
    • Hindari di kantor atau acara formal
  3. Jangan berlebihan:
    • Terlalu sering dipakai dianggap tidak kreatif

Contoh Percakapan:

  • A: 「この映画、やばい面白かった!」
    (Kono eiga, yabai omoshirokatta!)
    (Film ini seru banget!)
  • B: 「マジ?私も見たい!」
    (Maji? Watashi mo mitai!)
    (Beneran? Aku juga mau nonton!)

Kata-Kata Lain yang Mengalami Nasib Serupa

Slang Jepang yang Berubah Makna

  1. “Urusai” (うるさい)
    • Dulu: “Berisik!” → Sekarang: “Diem deh!” (lebih casual)
  2. “Maji” (マジ)
    • Dulu: “Serius?” → Sekarang: “Luar biasa!” (“Maji kawaii!”)
  3. “Chō” (超)
    • Dulu: Jarang dipakai → Sekarang: Pengganti “sugoi”

Kata “yabai” membuktikan bahwa bahasa selalu berevolusi mengikuti budaya. Dari istilah kriminal jadi pujian, perubahan ini menunjukkan:

  • Kreativitas generasi muda dalam memodifikasi bahasa
  • Pentingnya konteks dalam komunikasi
  • Bahasa Jepang yang dinamis dan terus berkembang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Fenomena “Friendship Marriage” di Jepang: Menikah Tanpa Cinta dan Seks, Demi Hidup yang Lebih Stabil

24 April 2025 - 18:10 WIB

Jepang Berhasil Lakukan Operasi Kedua Pengambilan Puing Radioaktif dari PLTN Fukushima

24 April 2025 - 17:10 WIB

Jepang Pertimbangkan Pelonggaran Prosedur Inspeksi Mobil AS untuk Redam Kritik Trump

24 April 2025 - 12:10 WIB

Jumlah Pengunjung Expo Dunia Osaka Tembus Satu Juta dalam 11 Hari

24 April 2025 - 10:10 WIB

Harga Rata-Rata Kondominium Baru di Pusat Tokyo Tembus Rekor ¥116 Juta di Tengah Kenaikan Biaya

23 April 2025 - 18:30 WIB

Trending on News