Pendakian Gunung Fuji resmi dibuka secara bertahap mulai Selasa, dengan seluruh jalur pendakian baik dari Prefektur Shizuoka maupun Yamanashi kini menetapkan biaya masuk sebesar ¥4.000 (sekitar Rp 448.000) sebagai langkah mengatasi overtourism dan menjadikan pengalaman mendaki lebih berkelanjutan.
Tips Mengatasi Malas Berjalan Jauh Saat Traveling di Jepang


Ini adalah pertama kalinya keempat jalur resmi menuju puncak gunung ikonik ini memberlakukan biaya masuk yang sama. Tahun lalu, hanya jalur Yoshida yang berasal dari Yamanashi yang mengenakan biaya ¥2.000, sedangkan tiga jalur dari Shizuoka masih gratis.
Gunung Fuji selama puluhan tahun menjadi simbol keindahan alam dan makna spiritual yang mendalam, menarik ribuan pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya. Namun, popularitasnya membawa dampak negatif berupa kemacetan di jalur pendakian dan meningkatnya risiko keselamatan akibat pendaki yang tidak mempersiapkan diri dengan baik.
Kini, keempat jalur pendakian akan ditutup setiap hari dari pukul 14.00 hingga 03.00 untuk mencegah pendaki memulai pendakian terlalu larut. Tiga jalur dari Shizuoka belum menetapkan batas harian jumlah pendaki, tetapi jalur Yoshida memiliki batas maksimum 4.000 orang per hari. Setelah kuota tercapai, gerbang di stasiun kelima akan ditutup.
Kebijakan ini bertujuan mencegah kemacetan dan praktik “bullet climbing” — istilah untuk pendaki yang memaksakan diri mencapai puncak sepanjang malam tanpa istirahat atau menginap di pondok gunung. Pendaki semacam ini sering menyebabkan gangguan seperti menyumbat jalur, memenuhi toilet umum di pondok, hingga menciptakan polusi suara.
Pendaki bisa melakukan reservasi dan membayar biaya masuk secara daring sebelum hari-H, atau membayar langsung di stasiun kelima saat akan mendaki. Namun, meski sudah memiliki reservasi, mereka tetap harus melewati pos pendakian di stasiun kelima sebelum pukul 14.00, kecuali bagi mereka yang sudah memesan penginapan di pondok gunung.
Pendaki yang tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan mendaki disarankan untuk ditemani pemandu profesional. Mereka yang tidak membawa perlengkapan mendaki yang memadai dapat dilarang menggunakan jalur pendakian.
Pada tahun 2024, sebanyak 204.316 orang mendaki Gunung Fuji, turun hampir 8% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 221.322 pendaki, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.
Gunung Fuji, dengan ketinggian 3.776 meter, terletak di perbatasan Prefektur Yamanashi dan Shizuoka, serta telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2013. Gunung ini bukan satu-satunya di dunia yang mengenakan biaya pendakian.
Sebagai perbandingan, Nepal telah lama mengenakan biaya izin sebesar $11.000 untuk mendaki Gunung Everest saat musim puncak, dan menurut BBC, biaya itu akan naik menjadi $15.000 mulai September ini.
Situs resmi Gunung Fuji menjelaskan bahwa jalur Fujinomiya di Prefektur Shizuoka adalah yang terpendek namun paling curam. Sementara itu, jalur Gotemba merupakan yang terpanjang dan memiliki perbedaan ketinggian terbesar. Jalur Subashiri dikenal karena pemandangan matahari terbitnya yang indah, dan menjelang puncak, jalur ini bergabung dengan jalur Yoshida dari Yamanashi yang populer di kalangan pendaki pemula.
Sc : JT