Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang di Dunia Petshop: Istilah untuk Hewan dan Aksesoris Tips Transit di Bandara Jepang Supaya Bisa Jalan-jalan Singkat Jepang Janjikan Kontribusi Hingga 550 Juta Dolar untuk Dukungan Vaksin Anak di Negara Berkembang Jepang Siap Setujui Stablecoin Berdenominasi Yen pada Musim Gugur 2025 Nike Umumkan Sepatu Kolaborasi dengan Yu-Gi-Oh! Terinspirasi Joey Wheeler QRIS Mulai Bisa Digunakan di Jepang, Tonggak Baru Pembayaran Digital Indonesia di Panggung Global

Culture

Hanko vs Tanda Tangan: Kenapa Orang Jepang Masih Pakai Cap sebagai Identitas Resmi?

badge-check


					Hanko vs Tanda Tangan: Kenapa Orang Jepang Masih Pakai Cap sebagai Identitas Resmi? Perbesar

Di Indonesia, tanda tangan adalah simbol otentikasi yang sangat umum digunakan untuk dokumen resmi, kontrak, atau bahkan absensi. Tapi di Jepang, ada budaya unik yang masih bertahan hingga hari ini: Hanko (判子) — sebuah cap kecil yang berfungsi sebagai pengganti tanda tangan dan menjadi bagian penting dari identitas seseorang.


Apa Itu Hanko?

Hanko atau Inkan (印鑑) adalah cap kecil yang biasanya dibuat dari kayu, plastik, atau bahan keras lainnya dan diukir dengan nama seseorang atau perusahaan dalam huruf kanji atau katakana. Setiap orang Jepang memiliki cap ini sebagai pengganti tanda tangan, dan digunakan untuk:


Perbedaan dengan Budaya Tanda Tangan di Indonesia

Jepang (Hanko) Indonesia (Tanda Tangan)
Menggunakan cap fisik pribadi Menggunakan tulisan tangan
Dianggap sah secara hukum Dianggap sah secara hukum
Bisa dibuat di toko khusus Dibuat langsung oleh pemilik
Ada jenis-jenis resmi dan tidak resmi Biasanya satu tanda tangan untuk semua kebutuhan

Salah satu perbedaan mencolok adalah kesan formalitas dan keseragaman. Tanda tangan bisa berubah-ubah sedikit setiap kali dibuat, tapi hanko selalu seragam karena dicap.


Jenis-Jenis Hanko di Jepang

  1. Jitsu-in (実印)
    Hanko resmi yang didaftarkan ke kantor pemerintah setempat. Digunakan untuk urusan legal penting seperti pembelian rumah atau pernikahan.

  2. Ginko-in (銀行印)
    Khusus untuk keperluan perbankan. Biasanya tidak didaftarkan ke pemerintah.

  3. Mitome-in (認印)
    Digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti menerima paket atau dokumen kantor. Ini tidak resmi secara hukum.


Kelebihan dan Kekurangan Hanko

Kelebihan:

  • Memberi kesan profesional dan resmi

  • Tidak mudah dipalsukan (terutama jenis jitsu-in)

Kekurangan:

  • Bisa disalahgunakan jika hilang

  • Membutuhkan tempat fisik penyimpanan

  • Tidak praktis untuk era digital


Apakah Hanko Masih Relevan di Era Digital?

Dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak pandemi COVID-19, ada desakan besar untuk meninggalkan sistem hanko dan beralih ke tanda tangan digital. Pemerintah Jepang pun sudah mulai menyederhanakan peraturan yang mewajibkan penggunaan hanko, terutama untuk dokumen daring atau formulir yang bisa diakses secara elektronik.

Namun, di dunia bisnis konservatif, banyak perusahaan masih mempertahankan penggunaannya, karena dianggap bagian dari etika dan tradisi.


Budaya hanko di Jepang menunjukkan betapa kuatnya nilai tradisi dan formalitas dalam masyarakat Jepang. Meski perlahan mulai digantikan oleh sistem digital, cap ini tetap menjadi simbol identitas, otoritas, dan kepercayaan. Sebuah perbedaan menarik dengan Indonesia yang lebih fleksibel dengan tanda tangan tangan langsung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kakeibo: Seni Mencatat Keuangan yang Membuat Hidup Lebih Hemat

20 August 2025 - 09:37 WIB

Yabusame: Memanah dari Kuda sebagai Doa untuk Hasil Panen

19 August 2025 - 17:30 WIB

Satoyama: Harmoni Manusia dan Alam di Pedesaan Jepang

13 August 2025 - 09:01 WIB

Ojigi: Membungkuk yang Bukan Sekadar Salam Bagi Orang Jepang

11 August 2025 - 19:30 WIB

Kiku no Gomon: Lambang Krisan yang Jadi Simbol Kekaisaran Jepang

9 August 2025 - 13:05 WIB

Trending on Culture