Lebih dari 80% mahasiswa universitas yang merespons survei kebahagiaan di Kota Yokosuka, Jepang, menyatakan bahwa mereka “saat ini merasa bahagia.” Survei ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Yokosuka untuk memahami pandangan generasi muda sebagai dasar perencanaan kebijakan masa depan.
Setahun Tragedi Bandara Haneda: Tabrakan Maut Antara Pesawat JAL dan Coast Guard
Faktor Kebahagiaan: Hubungan Sosial dan Kesehatan
Dari 753 mahasiswa yang berpartisipasi, 83,1% merasa bahagia dengan alasan utama “hubungan baik dengan teman” (56,5%), “kesehatan yang baik” (56,0%), dan “hubungan keluarga yang baik” (46,7%). Sebaliknya, 12,5% responden merasa tidak bahagia karena “kurangnya kelonggaran mental” (57,4%) dan “kesulitan finansial” (48,9%).
Pandangan Karier dan Gaya Hidup
Dalam memilih pekerjaan, 75% mahasiswa mengutamakan “lingkungan kerja yang baik” dan “gaji serta tunjangan yang memadai.” Mengenai gaya kerja, 38,2% memilih tetap di perusahaan pertama mereka, sementara 38,2% lainnya terbuka untuk pindah kerja sesuai karier dan situasi.
Pernikahan dan Keinginan Memiliki Anak
Sebanyak 78,1% mahasiswa ingin menikah, dengan pria (81,4%) lebih banyak menunjukkan minat dibandingkan wanita (67,5%). Namun, hanya 69,4% responden ingin memiliki anak, dengan kesenjangan antara pria (73,7%) dan wanita (56,1%). Kekhawatiran utama adalah “beban finansial” (81,8% pria, 78,6% wanita) serta “beban mental” dan “beban fisik,” yang lebih banyak dirasakan wanita.
Pemerintah Kota Yokosuka mencatat bahwa wanita merasa terbebani tidak hanya secara finansial tetapi juga mental dan fisik, terutama dalam mengimbangi pekerjaan dan pengasuhan anak. Data ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan generasi muda.
Serangan Siber Mengganggu Layanan NTT Docomo Selama Setengah Hari
Sc : mainichi