Menu

Dark Mode
Nintendo Switch 2 Siap Rilis Tahun Ini, Tawarkan Desain Lebih Besar dan Game Eksklusif! 5 Film Jepang Terbaik yang Siap Mengguncang Emosi Kamu! Wih! Pemerintah Tokyo Luncurkan Program Hibah Studi Luar Negeri, Maksimal hingga 3,15 Juta Yen! Honne dan Tatemae: Memahami Perbedaan Antara Perasaan Asli dan Sikap Sosial di Jepang Tawaran Menarik dari Jepang: Insentif Rp 561 Juta untuk Tinggal di Pedesaan Solo Traveling di Jepang: Tips Aman dan Seru untuk Penjelajah Tunggal

Makanan

Hitsumabushi: Cara Baru Menikmati Unagi Khas Nagoya!

badge-check


					Hitsumabushi: Cara Baru Menikmati Unagi Khas Nagoya! Perbesar

Jika Anda penggemar kuliner Jepang, pasti sudah tidak asing lagi dengan unagi, atau belut air tawar yang menjadi salah satu hidangan ikonik Jepang. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang Hitsumabushi? Hidangan khas Nagoya ini menawarkan cara unik dan seru untuk menikmati unagi yang berbeda dari biasanya.

Apa Itu Hitsumabushi?

Hitsumabushi adalah hidangan tradisional dari Nagoya yang terdiri dari potongan unagi bakar yang disajikan di atas nasi putih dalam sebuah mangkuk besar. Unagi biasanya dibakar dengan saus tare yang manis dan gurih, memberikan rasa khas yang menggoda selera. Namun, yang membuat hitsumabushi istimewa adalah cara unik untuk menikmatinya yang melibatkan tiga tahap penyajian.

Cara Menikmati Hitsumabushi

Berbeda dengan hidangan unagi biasa, hitsumabushi dimakan dalam tiga tahap yang masing-masing memberikan pengalaman rasa yang berbeda:

  1. Langsung Dimakan Pada tahap pertama, ambil sebagian nasi dan unagi dari mangkuk, lalu makan langsung tanpa tambahan apapun. Anda bisa menikmati rasa asli unagi bakar dengan saus tare yang harum dan lezat.
  2. Tambahkan Bumbu Pelengkap Tahap kedua melibatkan bumbu pelengkap seperti wasabi, irisan daun bawang, dan rumput laut. Taburkan bumbu ini di atas nasi dan unagi, lalu nikmati perpaduan rasa pedas, segar, dan gurih yang semakin memperkaya cita rasa.
  3. Tuangkan Kaldu Dashi Pada tahap terakhir, tuangkan kaldu dashi panas ke dalam mangkuk. Hasilnya adalah hidangan mirip ochazuke yang hangat dan menghibur, dengan rasa yang lebih ringan namun tetap kaya.

Setelah melewati tiga tahap tersebut, Anda bisa memilih cara favorit untuk menikmati sisa hitsumabushi, apakah langsung, dengan bumbu, atau dengan kaldu.

Sejarah Hitsumabushi

Hitsumabushi berasal dari daerah Nagoya, yang dikenal sebagai salah satu pusat kuliner Jepang. Nama “hitsumabushi” sendiri merujuk pada cara penyajian unagi yang dipotong kecil-kecil dan diatur secara merata di atas nasi. Hidangan ini awalnya diciptakan untuk membuat unagi lebih mudah dinikmati, sekaligus memberikan variasi rasa dalam satu porsi.

Mengapa Hitsumabushi Begitu Spesial?

Selain cara penyajiannya yang unik, hitsumabushi juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Hidangan ini mencerminkan filosofi Jepang tentang menghargai setiap bahan makanan dan menciptakan pengalaman makan yang bermakna. Hitsumabushi tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengajak Anda untuk menikmati setiap gigitan dengan penuh kesadaran.

Di Mana Bisa Menikmati Hitsumabushi?

Jika Anda berada di Jepang, kunjungi Nagoya untuk mencicipi hitsumabushi di restoran-restoran terkenal seperti Atsuta Horaiken atau Maruya. Beberapa restoran bahkan memiliki resep tare rahasia yang diwariskan secara turun-temurun, menjadikan setiap tempat memiliki keunikannya sendiri.

Bagi Anda yang tidak dapat langsung ke Nagoya, beberapa restoran Jepang otentik di luar negeri juga menyajikan hitsumabushi. Namun, tentu saja, menikmatinya di tempat asalnya memberikan pengalaman yang tak tergantikan.

Hitsumabushi adalah bukti bagaimana kuliner Jepang selalu mengedepankan keindahan dalam kesederhanaan. Dengan tiga cara menikmati dalam satu hidangan, hitsumabushi memberikan pengalaman kuliner yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyenangkan dan penuh makna. Jadi, jika Anda memiliki kesempatan, jangan lewatkan untuk mencoba hitsumabushi saat berkunjung ke Nagoya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Shojin Ryori: Harmoni Rasa dan Filosofi di Makanan Tradisional Biksu Jepang

16 January 2025 - 17:30 WIB

Kombu Jime: Teknik Tradisional Pengawetan Ikan dengan Rumput Laut

14 January 2025 - 18:30 WIB

Kasutera: Bolu Lembut Khas Nagasaki yang Sarat Sejarah!

13 January 2025 - 18:30 WIB

Edomae Sushi: Seni Memasak Sushi Klasik Tokyo

11 January 2025 - 11:30 WIB

Ochazuke: Hidangan Sederhana yang Menggambarkan Filosofi Kesederhanaan Jepang

9 January 2025 - 16:30 WIB

Trending on Makanan