Indonesia menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan daya saing industri nasional di panggung global dengan berpartisipasi dalam pameran internasional Manufacturing World Osaka (MWO), yang berlangsung dari 2 hingga 4 Oktober 2024 di Jepang. Dalam acara ini, sepuluh pelaku industri manufaktur Indonesia berkesempatan menjadi co-exhibitor, memperkenalkan berbagai inovasi dan produk unggulan kepada pengunjung dari seluruh dunia.
Pameran ini difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan mengusung tema “Making Indonesia 4.0”, yang bertujuan untuk mendorong penerapan teknologi industri 4.0 secara berkelanjutan dan menarik investasi dari para penanam modal internasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, “Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini membuahkan hasil yang sangat membanggakan. Melalui ajang ini, kami berhasil mencapai kesepakatan bisnis lebih dari USD 10 juta dengan perusahaan-perusahaan Jepang.”
Menurut Agus, keberhasilan ini mencerminkan pengakuan global terhadap teknologi dan inovasi yang dikembangkan oleh industri dalam negeri. “Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan membuka peluang investasi yang lebih besar dan mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia,” tambahnya.
Kesepakatan sebesar USD 10 juta ini menjadi langkah penting dalam mempromosikan industri Indonesia di pasar global. “Ini menunjukkan potensi produk Indonesia serta kepercayaan investor asing terhadap kualitas industri nasional. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi pelaku industri untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” jelas Agus.
Selama pameran, booth Indonesia berhasil menarik lebih dari 500 pengunjung yang terdiri dari pelaku industri, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya. Antusiasme yang tinggi ini menunjukkan minat besar terhadap produk dan teknologi yang ditawarkan oleh industri Indonesia.
Eko S.A. Cahyanto, Plt. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII), menekankan bahwa keikutsertaan Indonesia tidak hanya tentang menampilkan produk, tetapi juga tentang memperkenalkan teknologi unggulan dalam proses produksi. “Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat internasional,” ujarnya.
Eko menambahkan bahwa partisipasi Indonesia dalam pameran ini merupakan upaya pemerintah untuk menarik perhatian investor asing, termasuk melakukan market sounding mengenai potensi investasi di Indonesia. “Branding terkait industri maju juga penting bagi perusahaan yang sudah ada di Indonesia,” imbuhnya.
Para co-exhibitor aktif mengunjungi stan-stan perusahaan Jepang yang menjadi calon pembeli. “Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam kebutuhan pasar Jepang dan tren terbaru dalam industri manufaktur. Dengan pendekatan ini, pelaku industri Indonesia dapat lebih siap memenuhi ekspektasi dan kebutuhan pembeli internasional,” tegas Eko.
Syahroni Ahmad, Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional (ASDIPI), menyatakan bahwa keberhasilan di pameran ini merupakan langkah signifikan bagi Indonesia untuk mendorong daya saing industri manufaktur. “Dengan dukungan penuh dari Kemenperin, diharapkan industri dalam negeri dapat terus berinovasi dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar internasional,” jelasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Indonesia bertekad untuk menghadapi tantangan industri global dan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para investor asing. “Kemenperin berkomitmen untuk mendukung pelaku industri dalam mengeksplorasi peluang global. Partisipasi Indonesia di pameran internasional seperti MWO adalah langkah penting dalam mempromosikan inovasi dan meningkatkan investasi, sehingga dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat industri manufaktur yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan,” tutup Syahroni.
Sc : kontan