Perusahaan Kereta Api Jepang Timur (JR East) tengah mengembangkan kereta peluru generasi terbaru untuk jalur Tohoku Shinkansen dengan fokus pada peningkatan keselamatan dan kenyamanan penumpang, yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun fiskal 2030.
Pada 4 Maret, JR East mengumumkan bahwa seri E10 yang akan datang akan menggantikan seri E2 dan E5 yang saat ini digunakan di jalur yang menghubungkan Tokyo dan Aomori.
Seri E10 akan mempertahankan kecepatan maksimum 320 km/jam seperti seri E5, yang merupakan shinkansen tercepat di Jepang. Namun, peningkatan utama yang diusung adalah sistem pengereman yang lebih baik untuk merespons gempa bumi dengan lebih cepat, sehingga dapat mengurangi jarak pengereman darurat hingga 15 persen.
Selain itu, kereta baru ini akan dilengkapi dengan peredam untuk menyerap getaran seismik horizontal, meningkatkan keamanan penumpang saat terjadi gempa.
Dari segi desain, eksterior seri E10 akan menampilkan gradasi warna hijau yang terinspirasi dari pegunungan wilayah Tohoku, serta garis-garis yang merepresentasikan kelopak bunga sakura.
AI dan Mesin Otonom Ubah Masa Depan Konstruksi Bendungan di Jepang


Fitur tambahan lainnya termasuk area khusus untuk bekerja dan belajar dengan tata letak kursi serupa dengan Green Car kelas satu. Meski tetap memiliki dua kursi di setiap sisi lorong, sandaran tangan yang lebih besar serta partisi tambahan akan meningkatkan privasi bagi para profesional dan pelajar yang sibuk.
Salah satu gerbong akan memiliki ruang khusus untuk kargo komersial dengan pintu yang lebih lebar untuk mempermudah proses bongkar muat tanpa mengganggu pintu masuk penumpang.
JR East berencana menyelesaikan prototipe pertama seri E10 pada musim gugur 2027 dan melakukan serangkaian uji coba sebelum meluncurkan operasional komersial pada tahun fiskal 2030. Perusahaan juga berencana mengembangkan varian seri E10 untuk rencana perpanjangan jalur Hokkaido Shinkansen hingga Sapporo.
Sc : asahi