Menu

Dark Mode
50 Kosakata Jepang tentang Kecantikan & Skincare ✨ Cocok Buat Pecinta J-Beauty! Kingdom Anime Musim Keenam Siap Tayang 4 Oktober, Perkenalkan Visual Baru dan Pemeran Baru Pria Korea Selatan Ditangkap di Tokyo karena Diduga Rekam Ilegal Film “Demon Slayer” di Bioskop Populasi Rusa Nara Park Capai Rekor Tertinggi Sejak 1953, Kenaikan Fawns Didorong oleh Wisatawan Asing Itai’, ‘Kowai’, dan Ekspresi Rasa Sakit atau Takut di Jepang ELLEGARDEN Rilis Video Musik “Carmine” untuk Lagu Pembuka Anime One Piece

Culture

“Kenapa Lampu Lalu Lintas di Jepang Disebut ‘Biru’, Bukan Hijau?”

badge-check


					“Kenapa Lampu Lalu Lintas di Jepang Disebut ‘Biru’, Bukan Hijau?” Perbesar

Kalau kamu belajar bahasa Jepang, pasti akan kaget saat tahu: lampu lalu lintas yang berwarna hijau sering disebut “ao” (青) yang artinya biru. Lalu kenapa orang Jepang bilang biru, padahal lampunya jelas hijau? Jawabannya menarik dan berakar pada budaya serta sejarah bahasa Jepang sendiri!


🎨 Bahasa Jepang Kuno: Biru dan Hijau Sama?

Dalam sejarah linguistik Jepang, dulu tidak ada kata khusus untuk warna hijau. Segala sesuatu yang hijau disebut “ao”, yang pada dasarnya berarti biru. Misalnya:

Seiring waktu, kata khusus untuk hijau, yaitu “midori” (緑), muncul dan mulai dipakai lebih luas. Tapi beberapa kebiasaan lama tetap bertahan — termasuk menyebut lampu lalu lintas hijau dengan “ao”.


🚥 Kenapa Lampu Hijau Disebut Biru?

Saat Jepang mulai mengadopsi lampu lalu lintas dari Barat pada awal abad ke-20, warna lampu diatur sama seperti di negara lain: merah, kuning, hijau. Tapi di kehidupan sehari-hari, orang Jepang tetap menyebutnya aoshingou (青信号) atau “lampu biru” untuk lampu hijau.

Agar sesuai dengan kebiasaan bahasa, pemerintah Jepang sengaja memilih warna hijau yang agak kebiruan untuk lampu lalu lintas, supaya tetap ‘nyambung’ dengan kata “ao”. Jadi, kalau kamu lihat lampu hijau di Jepang, warnanya memang sering terlihat sedikit kebiru-biruan dibanding lampu hijau di negara lain.


📚 Contoh Lain dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kebiasaan ini juga terlihat di kata-kata lain:

  • Aojiro (青白): pucat (kulit).

  • Aouni (青鬼): setan biru, padahal warnanya kadang digambar hijau.

  • Aozora (青空): langit biru, walau kadang langit mendung agak abu-abu tetap disebut biru.

Kebiasaan menyebut lampu hijau dengan “biru” adalah contoh unik bagaimana bahasa dan budaya Jepang menghargai warisan tradisi. Bagi orang Jepang, hijau dan biru saling terkait dalam satu spektrum warna — sesuatu yang mungkin membingungkan bagi orang asing, tapi justru menambah warna-warni menarik dalam belajar bahasa Jepang.

Jadi, lain kali kalau mendengar orang Jepang bilang “lampu biru”, kamu nggak perlu bingung: artinya lampu hijau sudah menyala — jalan terus! 🚦🇯🇵

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Hadaka Matsuri: Festival ‘Setengah Telanjang’ yang Jadi Tradisi Pembersihan Dosa

21 August 2025 - 19:30 WIB

Kakeibo: Seni Mencatat Keuangan yang Membuat Hidup Lebih Hemat

20 August 2025 - 09:37 WIB

Yabusame: Memanah dari Kuda sebagai Doa untuk Hasil Panen

19 August 2025 - 17:30 WIB

Satoyama: Harmoni Manusia dan Alam di Pedesaan Jepang

13 August 2025 - 09:01 WIB

Ojigi: Membungkuk yang Bukan Sekadar Salam Bagi Orang Jepang

11 August 2025 - 19:30 WIB

Trending on Culture