Menu

Dark Mode
Mandiri Sejak Dini: Kenapa Anak SD di Jepang Pergi ke Sekolah Sendiri Tanpa Diantar? Fenomena “Friendship Marriage” di Jepang: Menikah Tanpa Cinta dan Seks, Demi Hidup yang Lebih Stabil Jepang Berhasil Lakukan Operasi Kedua Pengambilan Puing Radioaktif dari PLTN Fukushima Yoshi!’ dan ‘Yatta!’: Seruan Semangat ala Jepang Overwatch 2 Umumkan Kolaborasi dengan Gundam Wing untuk Rayakan Ulang Tahun ke-30 Nintendo Switch 2 Tetap Rilis 5 Juni, Pre-Order Dibuka 24 April Setelah Penundaan Akibat Tarif AS

News

Lebih dari 30% Warga Asing di Prefektur Saitama Tak Tahu Tempat Evakuasi Saat Bencana

badge-check


					Lebih dari 30% Warga Asing di Prefektur Saitama Tak Tahu Tempat Evakuasi Saat Bencana Perbesar

Lebih dari 30% warga asing di Prefektur Saitama tidak mengetahui ke mana harus mengungsi saat terjadi bencana, demikian hasil survei pemerintah daerah setempat.

Survei daring yang dilakukan antara Oktober hingga Desember 2024 ini juga mengungkap bahwa 1 dari 4 warga asing tidak tahu langkah apa yang harus diambil dalam situasi bencana. Dengan meningkatnya jumlah penduduk asing dan keragaman kewarganegaraan mereka di Saitama, kebutuhan akan dukungan bahasa dan informasi multibahasa pun semakin mendesak, agar mereka tidak menjadi kelompok rentan saat terjadi bencana.

Survei ini melibatkan 424 responden, termasuk mahasiswa, karyawan perusahaan, dan peserta magang teknis dari 43 negara dan wilayah, seperti Tiongkok, Vietnam, Filipina, dan Brasil. Responden terbanyak berusia 20-an tahun (46%), disusul usia 30-an (25%).

Hasil survei menunjukkan:

Mayoritas responden (65%) mengakses informasi bencana melalui internet, namun 55% tidak tahu bahwa pemerintah daerah juga menyediakan informasi kebencanaan di situs resminya dan kanal lainnya.

Pemerintah Prefektur Saitama sendiri memiliki portal khusus kebencanaan, yang menampilkan informasi terkini seperti peringatan dan imbauan dalam bahasa Jepang. Situs ini sebenarnya bisa dibaca dalam berbagai bahasa melalui fitur terjemahan otomatis di browser. Seorang perwakilan pemerintah menyatakan, “Kami akan menyampaikan kepada warga asing bahwa situs ini bisa dibaca dalam bahasa ibu mereka.”

Selain itu, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran 26 juta yen (sekitar Rp2,8 miliar) untuk memperbarui akun Line resminya, agar dapat mengirimkan informasi bencana dalam 15 bahasa berbeda, menggantikan sistem saat ini yang hanya tersedia dalam bahasa Jepang. Layanan multibahasa ini direncanakan mulai berjalan pada paruh kedua tahun fiskal 2025.

Per Desember 2024, tercatat ada 262.382 warga negara asing di Saitama, naik 13.055 orang dibandingkan Juni tahun yang sama, dan mencakup 3,5% dari total populasi prefektur. Mayoritas berasal dari Tiongkok, disusul Vietnam dan Filipina. Kebutuhan akan dukungan multibahasa dalam situasi darurat semakin menjadi perhatian sejak Gempa Besar Hanshin 1995, di mana banyak warga asing kesulitan mendapatkan informasi dan bantuan memadai.

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Fenomena “Friendship Marriage” di Jepang: Menikah Tanpa Cinta dan Seks, Demi Hidup yang Lebih Stabil

24 April 2025 - 18:10 WIB

Jepang Berhasil Lakukan Operasi Kedua Pengambilan Puing Radioaktif dari PLTN Fukushima

24 April 2025 - 17:10 WIB

Jepang Pertimbangkan Pelonggaran Prosedur Inspeksi Mobil AS untuk Redam Kritik Trump

24 April 2025 - 12:10 WIB

Jumlah Pengunjung Expo Dunia Osaka Tembus Satu Juta dalam 11 Hari

24 April 2025 - 10:10 WIB

Harga Rata-Rata Kondominium Baru di Pusat Tokyo Tembus Rekor ¥116 Juta di Tengah Kenaikan Biaya

23 April 2025 - 18:30 WIB

Trending on News