Masaki Kashiwara, profesor emeritus dari Kyoto University’s Research Institute for Mathematical Sciences, telah menjadi orang Jepang pertama yang menerima Abel Prize, penghargaan tertinggi dalam bidang matematika yang sering disebut sebagai “Hadiah Nobel untuk Matematika”.
39% Penduduk yang Tinggal di Jepang Merasa Kesepian

Pada Rabu (27 Maret), Norwegian Academy of Science and Letters mengumumkan bahwa Kashiwara, 78 tahun, dianugerahi penghargaan ini atas kontribusinya yang mendasar dalam analisis aljabar dan teori representasi.
“Saya merasa pekerjaan saya selama lebih dari 50 tahun sangat dihargai,” kata Kashiwara dalam wawancara daring yang menghubungkan Kyoto dan Oslo.
Kontribusi Besar dalam Matematika
-
Kashiwara mengembangkan teori D-modules dalam tesis masternya di bawah bimbingan Mikio Sato di Kyoto University.
-
Bersama timnya, ia membuktikan Riemann-Hilbert correspondence, salah satu masalah besar dalam matematika selama bertahun-tahun.
-
Ia juga menciptakan crystal basis theory, konsep fundamental dalam teori representasi.
-
Penghargaan sebelumnya termasuk Chern Medal (2018) dan Frontiers of Science Award (2023 & 2024).
Upacara Abel Prize akan diadakan di Norwegia pada 20 Mei 2025, dan Kashiwara akan menerima hadiah sebesar 7,5 juta krone Norwegia (sekitar $714.000).
Penghargaan ini didirikan pada 2002 untuk memperingati 200 tahun kelahiran Niels Henrik Abel, seorang matematikawan Norwegia yang berperan penting dalam pengembangan teori persamaan diferensial dan aljab
Sc : KN