Menu

Dark Mode
39% Penduduk yang Tinggal di Jepang Merasa Kesepian ‘Daijoubu Desu’ Bisa Berarti Ya dan Tidak? Ini Penjelasannya Kenapa Banyak Orang Jepang Memilih Tidak Menikah atau Punya Anak? Tips Booking Tiket Pesawat ke Jepang dengan Harga Terbaik Wanita 21 Tahun di Nagoya Ditangkap karena Tinggalkan Jenazah Bayinya di Balkon Apartemen Film Live-Action Mieruko-chan Rilis Video Lagu Tema oleh BABYMONSTER, Tampilkan Cuplikan Baru

Bahasa Jepang

Mengapa Bahasa Jepang Sulit Dipelajari? Tantangan dan Solusinya

badge-check


					Mengapa Bahasa Jepang Sulit Dipelajari? Tantangan dan Solusinya Perbesar

Belajar bahasa Jepang sering dianggap salah satu bahasa tersulit bagi penutur bahasa Indonesia/Inggris. Namun, kesulitan ini bukan berarti tidak bisa diatasi! Berikut tantangan utama dalam mempelajari bahasa Jepang dan strategi efektif untuk menguasainya.


1. Sistem Penulisan yang Kompleks

Tantangan:

Bahasa Jepang menggunakan 3 sistem penulisan sekaligus:

  • Hiragana & Katakana (masing-masing 46 karakter)
  • Kanji (ribuan karakter dengan multi-makna dan cara baca)

Contoh: Kata “melihat” bisa ditulis sebagai:

  • 見る (kanji)
  • みる (hiragana)

Solusi:

  • Pelajari hiragana & katakana dalam 2-3 minggu (pakai flashcard/app seperti Duolingo).
  • Fokus pada kanji dasar dulu (misalnya daftar JLPT N5).
  • Gunakan mnemonik (cerita kreatif) untuk menghafal kanji.

2. Tata Bahasa yang “Terbalik”

Tantangan:

Struktur kalimat Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia/Inggris:

  • Subjek + Objek + Predikat (Contoh: Watashi wa sushi o tabemasu = “Saya sushi makan”).
  • Partikel seperti wagao yang rumit bagi pemula.

Solusi:

  • Pahami pola dasar (contoh: X wa Y desu = “X adalah Y”).
  • Latihan membuat kalimat sederhana setiap hari.
  • Gunakan buku Genki atau Minna no Nihongo untuk tata bahasa bertahap.

3. Level Kesopanan (Keigo) yang Rumit

Tantangan:

Jepang memiliki 3 level kesopanan:

  1. Casual (untuk teman): Taberu (makan).
  2. Polite (umum): Tabemasu.
  3. Honorific (formal): Meshiagaru (makan, sangat sopan).

Solusi:

  • Pelajari bentuk polite (-masu/-desu) dulu sebelum keigo.
  • Tonton drama Jepang untuk memahami konteks penggunaannya.
  • Jangan takut salah – orang Jepang paham jika Anda masih belajar!

4. Pelafalan yang “Asing”

Tantangan:

  • Beberapa bunyi tidak ada dalam bahasa Indonesia (contoh: tsuryofu).
  • Pitch-accent (naik-turun nada) bisa mengubah arti kata:
    • Hashi (橋) = jembatan (nada turun).
    • Hashi (箸) = sumpit (nada naik).

Solusi:

  • Dengarkan native speaker (podcast, anime, musik).
  • Rekam suara sendiri dan bandingkan dengan audio asli.
  • Gunakan aplikasi seperti Pimsleur untuk latihan pelafalan.

5. Kosakata yang Tidak Familiar

Tantangan:

  • Sedikit kemiripan dengan bahasa Inggris/Indonesia (kecuali wasei-eigo seperti パソコン/pasokon = PC).
  • Banyak homofon (kata berbeda, bunyi sama):
    • Kami (神) = dewa.
    • Kami (紙) = kertas.

Solusi:

  • Hafal kosakata + contoh kalimat (bukan hanya arti).
  • Baca manga sederhana (Yotsuba&! atau NHK Easy News).
  • Buat asosiasi gambar untuk kata-kata abstrak.

6. Kurangnya Kesempatan Praktik

Tantangan:

  • Tidak punya partner bicara bahasa Jepang.
  • Takut membuat kesalahan saat berbicara.

Solusi:

  • Cari tandem partner di HelloTalk atau Tandem.
  • Ikut komunitas belajar (contoh: Japan Foundation atau grup Discord).
  • Bicara sendiri di depan cermin atau rekam percakapan.

Kunci utamanya adalah:

  1. Mulai dari dasar (hiragana/katakana → kanji dasar).
  2. Konsisten praktik (minimal 30 menit/hari).
  3. Jangan takut salah – bahkan orang Jepang pun apresiasi usaha pelajar asing!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

‘Daijoubu Desu’ Bisa Berarti Ya dan Tidak? Ini Penjelasannya

10 May 2025 - 20:00 WIB

Bahasa Jepang di Dunia Kendaraan: Apa Arti ‘Norikae’, ‘Unpan’, dan ‘Untenshu’?

10 May 2025 - 12:30 WIB

‘Kakkoii’, ‘Ikemen’, dan ‘Sugoi’: Pujian Versi Anak Muda Jepang

10 May 2025 - 07:20 WIB

RI–Jepang Perkuat Kerja Sama Investasi, Fokus pada Stabilitas Ekonomi

9 May 2025 - 13:10 WIB

Cara Halus Menolak dalam Bahasa Jepang tanpa Mengatakan ‘Tidak’

8 May 2025 - 20:00 WIB

Trending on Bahasa Jepang