Menu

Dark Mode
Mitos vs Fakta: Benarkah Jepang Tidak Ramah untuk Turis yang Tidak Bisa Bahasa Jepang? ‘Oishii’, ‘Umai’, dan ‘Bimi’: 3 Cara Memuji Makanan dalam Bahasa Jepang Omedetou! Youtuber Yuka Furukawa Umumkan Pernikahan dan Kehamilan Mariko Goto dan Go Yoshida Umumkan Perceraian Jepang Hampir Tak Punya Tempat Sampah di Jalan, Kok Bisa Tetap Bersih? Nissan Uji Coba Mobil Self-Driving di Jalanan Yokohama

News

Ngeri! Wanita 22 Tahun Tewas Ditikam di Tokyo Saat Livestreaming, Pelaku Pria 42 Tahun Berhasil Ditangkap

badge-check


					Ngeri! Wanita 22 Tahun Tewas Ditikam di Tokyo Saat Livestreaming, Pelaku Pria 42 Tahun Berhasil Ditangkap Perbesar

Seorang wanita berusia 22 tahun meninggal dunia pada Selasa (12/3) setelah ditikam di jalanan kawasan pusat Tokyo. Polisi menangkap seorang pria di tempat kejadian yang diduga memiliki sengketa keuangan dengan korban.

Korban, Airi Sato, diserang sekitar pukul 09:50 pagi saat berjalan sendirian di daerah pemukiman dekat Stasiun JR Takadanobaba, Shinjuku Ward. Saat kejadian, Sato tengah melakukan siaran langsung ketika seorang pria menyerangnya dengan pisau survival sepanjang 13 cm.

Sato, yang merupakan penduduk Tama, Tokyo, mengalami luka tikaman di leher dan dada. Ia segera dilarikan ke rumah sakit, tetapi dinyatakan meninggal dunia beberapa saat kemudian.

Polisi Metropolitan Tokyo menangkap tersangka bernama Kenichi Takano (42 tahun), yang kedapatan membawa dua pisau.

Menurut polisi, Sato dan Takano pertama kali saling mengenal pada tahun 2021 melalui aktivitas berbagi video Sato. Takano mulai meminjamkan uang kepada Sato sekitar tahun 2022.

Saat ditangkap, sebuah pisau yang berlumuran darah ditemukan di dekat kaki Takano, sementara pisau lainnya berada di dalam ranselnya. Para saksi mengatakan Takano terlihat tenang saat berdiri di dekat korban.

Polisi mengutip pernyataan Takano yang mengatakan, “Ada masalah. Saya telah meminjamkan lebih dari 2 juta yen (sekitar Rp213 juta) kepadanya, tetapi dia tidak mengembalikannya.”

Sumber investigasi menyebutkan bahwa Sato dan Takano sebelumnya pernah melaporkan sengketa mereka ke polisi di luar Tokyo.

Takano, yang berasal dari Oyama, Prefektur Tochigi, mengatakan kepada penyelidik bahwa ia pergi ke Tokyo setelah melihat pengumuman bahwa Sato akan melakukan livestream perjalanannya di jalur Yamanote Line.

Ia melacak keberadaan Sato dengan menonton siaran langsungnya, lalu mendekatinya sebelum melakukan serangan, menurut keterangan polisi.

Takano, yang tinggal sekitar 70 km dari pusat Tokyo, mengklaim bahwa ia tidak berniat membunuh Sato.

Seorang pria berusia 50-an yang berada di kantor dekat lokasi kejadian mengatakan ia mendengar jeritan dan teriakan minta tolong selama sekitar 15 detik. Ketika ia melihat ke luar, ia menemukan seorang wanita tergeletak di jalan sekitar 300 meter dari stasiun kereta yang ramai.

Seorang wanita berusia 40-an juga menyaksikan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa ia melihat seorang pria mengenakan topi hitam dan masker tampak memukul korban. Setelah korban jatuh, pelaku bahkan mengangkat ponselnya seolah-olah sedang merekam korban yang tergeletak.

Kasus ini menambah daftar kejahatan brutal yang terjadi di Jepang, terutama terkait sengketa keuangan dan penggunaan teknologi dalam melacak korban.

Sc : KN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Layanan Shinkansen di Jepang Kembali Normal Setelah Insiden Kereta Terlepas

17 March 2025 - 11:10 WIB

Jumlah Pengunjung Museum Perdamaian Hiroshima Capai 80 Juta Orang

17 March 2025 - 10:10 WIB

Osaka Expo 2025 Hadapi Tantangan Menjelang Pembukaan

15 March 2025 - 15:10 WIB

Upah Pekerja Paruh Waktu di Jepang Naik Rekor 6,53% di Tengah Tren Kenaikan Gaji

15 March 2025 - 12:10 WIB

Jumlah Warga Asing yang Tinggal di Jepang Mencapai Rekor Baru 3,7 Juta, China Paling Banyak

15 March 2025 - 10:10 WIB

Trending on News