Menu

Dark Mode
39% Penduduk yang Tinggal di Jepang Merasa Kesepian ‘Daijoubu Desu’ Bisa Berarti Ya dan Tidak? Ini Penjelasannya Kenapa Banyak Orang Jepang Memilih Tidak Menikah atau Punya Anak? Tips Booking Tiket Pesawat ke Jepang dengan Harga Terbaik Wanita 21 Tahun di Nagoya Ditangkap karena Tinggalkan Jenazah Bayinya di Balkon Apartemen Film Live-Action Mieruko-chan Rilis Video Lagu Tema oleh BABYMONSTER, Tampilkan Cuplikan Baru

News

Pembayaran Gaji dengan Dompet Digital Mulai Diterapkan di Jepang, PayPay Jadi Pelopor

badge-check


					Pembayaran Gaji dengan Dompet Digital Mulai Diterapkan di Jepang, PayPay Jadi Pelopor Perbesar

Pembayaran upah digital mulai dilaksanakan di Jepang setelah PayPay, aplikasi pembayaran berbasis kode QR yang populer, menjadi pihak pertama yang lolos penyaringan pemerintah dalam upaya mempromosikan transaksi non-tunai.

Menurut laporan Kyodo pada Sabtu, sepuluh perusahaan di bawah SoftBank Group Corp., termasuk PayPay Corp., mengumumkan bahwa mulai September 2024, mereka akan membayar gaji karyawan melalui PayPay, dengan persetujuan dari para karyawan.

“Inisiatif ini bertujuan untuk memperluas pilihan pembayaran gaji dan meningkatkan kesejahteraan karyawan, sekaligus mempromosikan ekonomi PayPay di seluruh grup,” kata perusahaan-perusahaan tersebut dalam pernyataan bersama mereka.

Aplikasi PayPay, yang telah memiliki lebih dari 65 juta pengguna terdaftar, menjadi pemain utama dalam transisi ke pembayaran digital.

Kementerian Tenaga Kerja Jepang telah mengizinkan pembayaran upah melalui aplikasi digital sejak April 2023, sebagai bagian dari upaya mempromosikan pembayaran tanpa uang tunai guna merangsang perekonomian. Bagi pekerja yang tidak ingin gajinya dibayarkan secara digital, pembayaran melalui rekening bank tetap menjadi pilihan.

Diversifikasi metode pembayaran gaji ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Operator PayPay mengutip survei pemerintah Jepang tahun 2020 yang menunjukkan sekitar 40 persen pekerja tertarik menerima gaji mereka melalui aplikasi berbasis kode QR.

Namun, sistem pembayaran upah digital ini memiliki batas saldo maksimum 1 juta yen (sekitar Rp 103 juta) di dompet digital, untuk melindungi pengguna. Hal ini dilakukan karena, tidak seperti bank, aplikasi pembayaran tidak diatur oleh asuransi simpanan negara yang melindungi simpanan hingga 10 juta yen (sekitar Rp 1 miliar) jika terjadi kebangkrutan.

Untuk memastikan keamanan, penyedia aplikasi harus melalui proses pemeriksaan pemerintah yang berlangsung selama setidaknya satu tahun untuk menilai apakah mereka mampu mengamankan saldo gaji yang telah dibayarkan, meskipun bisnis mereka gagal.

Saat ini, terdapat tiga operator aplikasi lain yang telah mengajukan permohonan ke Kementerian Tenaga Kerja Jepang untuk mendapatkan izin sebagai pelaksana pembayaran gaji secara digital.

Sc : kyodonews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

39% Penduduk yang Tinggal di Jepang Merasa Kesepian

12 May 2025 - 10:10 WIB

Wanita 21 Tahun di Nagoya Ditangkap karena Tinggalkan Jenazah Bayinya di Balkon Apartemen

10 May 2025 - 17:10 WIB

Pria Luka Ringan Usai Diserang dengan Senjata Tajam di Jalanan Osaka

10 May 2025 - 12:10 WIB

Panasonic Akan PHK 10.000 Karyawan Global

10 May 2025 - 10:10 WIB

Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu Siapkan Pemain Muda untuk Hadapi Australia dan Indonesia

9 May 2025 - 16:10 WIB

Trending on News