Pejabat Rumah Sakit Universitas Kyoto mengumumkan pada 14 April bahwa tim peneliti telah melakukan uji klinis pada bulan Februari lalu, dengan mentransplantasikan pulau-pulau pankreas buatan dari laboratorium ke tubuh seorang wanita berusia 40-an yang menderita diabetes tipe 1 parah.
Diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana tubuh menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas.
Pulau-pulau pankreas tersebut — sekelompok sel dalam organ pankreas — dibuat dari induced pluripotent stem cells (iPS cells) manusia menggunakan metode yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Aplikasi Sel iPS Universitas Kyoto.
Teknologi ini menciptakan “lembaran” sel-sel tersebut, dan beberapa di antaranya ditanamkan ke dua area di perut pasien saat operasi dilakukan pada bulan Februari. Setiap lembaran kira-kira seukuran setengah kartu nama. Uji klinis manusia ini dilakukan setelah serangkaian percobaan berhasil pada tikus dan babi.
Setelah operasi, pasien menjalani masa pemulihan selama satu bulan sebelum dipulangkan dari rumah sakit, dan kini rutin menjalani pemeriksaan lanjutan. Tim medis memastikan bahwa pasien menunjukkan perkembangan yang baik.
Meskipun sel-sel yang ditransplantasikan berasal dari individu lain, sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda penolakan transplantasi atau gejala seperti terbentuknya tumor.
Berdasarkan hasil operasi tersebut, tim peneliti berencana menangani pasien kedua dalam waktu dekat, dan akan meningkatkan jumlah sel yang ditransplantasikan.
“Kami ingin menghilangkan kebutuhan untuk suntikan insulin,” ujar Profesor Daisuke Yabe, pemimpin tim peneliti. “Ke depannya, kami ingin memperluas target pasien hingga anak-anak penderita diabetes tipe 1 dan juga menerapkan teknologi ini untuk pengobatan diabetes tipe 2, yang merupakan bentuk diabetes paling umum.”
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sel-sel pankreas penghasil insulin yang menjaga kadar gula darah tetap stabil dihancurkan oleh kelainan sistem imun dan faktor lainnya. Ini berbeda dengan diabetes tipe 2 yang umumnya dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga.
Suntikan insulin harian adalah bentuk pengobatan standar bagi penderita diabetes tipe 1, namun metode ini bisa menjadi beban dan kekurangan akses terhadapnya dapat membahayakan nyawa.
Jumlah penderita diabetes tipe 1 di Jepang diperkirakan mencapai 100.000 hingga 140.000 orang.
Meskipun transplantasi pulau-pulau pankreas dari donor yang telah meninggal tersedia, jumlah kasus per tahun di Jepang sangat sedikit, dan kelangkaan donor menjadi persoalan besar.
Rumah Sakit Universitas Kyoto menargetkan untuk mengembangkan teknologi ini agar dapat digunakan secara komersial dalam dekade mendatang jika hasil uji coba terus menunjukkan efektivitas. Tim juga berencana mentransplantasikan sel ini ke dua orang dewasa lagi berusia 20 hingga 65 tahun, dan akan mengamati keamanan prosedur ini selama satu tahun setelah operasi.
Jika hasilnya sukses, mereka akan memperluas pengamatan untuk menguji efektivitas prosedur ini di berbagai fasilitas, termasuk di luar negeri.
Sc : asahi