Kepolisian Metropolitan Tokyo menangkap tujuh pria yang diduga terlibat dalam ratusan kasus penipuan di Jepang, termasuk pemimpin grup berusia 40 tahun bernama Munemasa Takahashi. Kelompok ini dituduh melakukan penipuan terhadap seorang wanita usia 80-an di Niiza, Prefektur Saitama, dengan mengambil empat kartu bank dan uang tunai senilai ¥4 juta (sekitar Rp425 juta) pada 8 November 2024.
Korban tertipu oleh panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai perwakilan Asosiasi Bankir Jepang dan menyatakan bahwa uangnya sedang dialihkan dari rekening. Divisi Kejahatan Internasional Kepolisian Metropolitan Tokyo belum mengungkapkan apakah ketujuh tersangka mengakui tuduhan tersebut.
Menurut penyelidikan, grup penipu ini terlibat dalam setidaknya 500 kasus penipuan di Tokyo dan tiga prefektur lainnya antara Februari 2023 hingga November 2024, dengan total kerugian diperkirakan melebihi ¥2,2 miliar (sekitar Rp233 miliar). Hingga saat ini, 29 orang telah ditangkap dalam kaitannya dengan kasus ini, termasuk para pengumpul uang tunai.
Grup tersebut merekrut anggota melalui media sosial dan menggunakan aplikasi komunikasi berenkripsi tinggi. Para pengumpul uang bekerja pada hari kerja pukul 09.00-19.00 dan menerima kompensasi 3-10% dari uang yang berhasil ditipu. Uang hasil penipuan kemudian disimpan di loker, kotak pengiriman, atau semak-semak pinggir jalan sebelum diserahkan kepada Takahashi pada akhir pekan. Polisi menduga uang tersebut akhirnya disalurkan ke sindikat kejahatan terorganisir.
Sc : JT







