Jepang mencatat rekor 3,31 juta pengunjung pada bulan lalu, menurut data resmi yang dirilis Rabu, berkat yen yang melemah sehingga mendorong ledakan pariwisata dan meningkatkan pemasukan negara.
Jumlah wisatawan asing untuk bisnis dan liburan ini naik dari 2,87 juta pada September, melampaui rekor bulanan sebelumnya sebesar 3,29 juta yang tercatat pada Juli, berdasarkan data dari Japan National Tourism Organization (JNTO).
Hingga Oktober, sekitar 30,2 juta turis telah mengunjungi Jepang, hampir menyamai rekor tahunan 31,9 juta pada 2019 sebelum pandemi COVID-19 menutup perbatasan global.
Musim gugur yang terkenal dengan keindahan warna daun menjadi salah satu faktor utama meningkatnya permintaan wisata dari Asia, Eropa, dan Amerika Utara pada bulan lalu, menurut JNTO. Bahkan, 11 negara dan wilayah telah mencetak rekor tahunan dalam jumlah pengunjung ke Jepang hingga Oktober ini.
Para wisatawan menghabiskan 5,86 triliun yen di Jepang hingga September tahun ini, berdasarkan angka awal yang dirilis bulan lalu. Jumlah ini melampaui 5,3 triliun yen yang dihabiskan sepanjang 2023, menjadikannya rekor tertinggi untuk periode 12 bulan.
Belanja wisata, yang diklasifikasikan sebagai ekspor dalam laporan ekonomi nasional, diproyeksikan menjadi sektor ekspor terbesar kedua di Jepang setelah otomotif, mengalahkan komponen elektronik.
Sc : JT