Ketika berbicara tentang makanan Jepang, kebanyakan orang langsung memikirkan sushi, ramen, atau tempura. Namun, di balik gemerlap makanan populer ini, ada tradisi kuliner yang kaya akan makna spiritual dan filosofi hidup, yaitu Shojin Ryori. Makanan ini bukan sekadar santapan, tetapi juga wujud penghormatan terhadap alam, keseimbangan, dan kesederhanaan hidup.
Apa itu Shojin Ryori?
Shojin Ryori (清心料理) adalah masakan vegetarian tradisional Jepang yang berasal dari ajaran Buddha Zen. Kata “shojin” berarti usaha atau dedikasi untuk mencapai pencerahan, sementara “ryori” berarti memasak. Awalnya, masakan ini dikembangkan oleh biksu Zen sebagai bagian dari latihan spiritual mereka.
Prinsip Dasar Shojin Ryori
Shojin Ryori sangat dipengaruhi oleh prinsip ahimsa (非害), yaitu tidak menyakiti makhluk hidup. Oleh karena itu, hidangan ini bebas dari daging, ikan, dan bahan-bahan hewani lainnya. Selain itu, Shojin Ryori mengikuti konsep ichi ju san sai (一汁三菜), yang berarti “satu sup, tiga lauk”, untuk menciptakan keseimbangan rasa dan nutrisi.
Ada lima prinsip utama yang dijaga dalam memasak Shojin Ryori:
- Lima rasa: manis, asam, asin, pahit, dan umami.
- Lima warna: putih, hitam, merah, hijau, dan kuning untuk estetika dan keseimbangan nutrisi.
- Lima metode memasak: mentah, direbus, dipanggang, digoreng, dan dikukus.
Bahan-Bahan Kunci Shojin Ryori
Shojin Ryori menggunakan bahan-bahan sederhana namun kaya rasa. Di antaranya:
- Tofu dan Yuba: Sumber protein utama dalam hidangan ini.
- Kombu dan Shiitake: Bahan dasar untuk membuat kaldu vegetarian (dashi).
- Sayuran musiman: Menghormati alam dengan menggunakan bahan lokal sesuai musim.
- Miso: Digunakan untuk membuat sup atau saus.
- Acar (Tsukemono): Pelengkap untuk menambah rasa dan tekstur.
Contoh Hidangan Shojin Ryori
- Goma Dofu: Tahu wijen lembut yang dibuat dari pasta wijen dan pati kentang.
- Kenchinjiru: Sup sayuran dengan dasar kaldu kombu dan miso.
- Nimono: Sayuran rebus seperti wortel, lobak, dan akar teratai yang dimasak perlahan dalam saus berbumbu ringan.
- Shiraae: Salad tahu dengan sayuran yang dicampur saus dari tahu halus, miso, dan wijen.
- Tempura Sayuran: Sayuran musiman yang digoreng ringan dengan adonan tepung.
Filosofi di Balik Shojin Ryori
Makanan ini lebih dari sekadar santapan; ia mencerminkan hubungan manusia dengan alam. Para biksu Zen memasak Shojin Ryori dengan penuh perhatian dan rasa syukur. Mereka percaya bahwa makanan adalah anugerah dari alam, sehingga tidak boleh ada bagian yang terbuang. Oleh karena itu, setiap bahan digunakan secara maksimal, termasuk kulit atau daun sayuran.
Shojin Ryori di Era Modern
Shojin Ryori kini tidak hanya dinikmati di kuil-kuil Buddha, tetapi juga mulai populer di restoran Jepang, terutama bagi mereka yang mencari pengalaman makan sehat dan penuh makna. Beberapa restoran bahkan menawarkan pengalaman makan ala biksu, di mana pelanggan bisa menikmati makanan ini sambil merenung atau bermeditasi.
Shojin Ryori adalah contoh sempurna bagaimana makanan dapat menjadi medium untuk mengeksplorasi spiritualitas, kesederhanaan, dan rasa syukur. Dalam setiap suapan, ada harmoni rasa yang selaras dengan filosofi hidup. Jika Anda mencari pengalaman kuliner yang tidak hanya memuaskan perut, tetapi juga menenangkan jiwa, Shojin Ryori adalah pilihan yang tepat untuk dijelajahi.