Menu

Dark Mode
7 Aktor Jepang yang Bertransformasi Total di Film dan Drama Mereka! Grup Asal Korsel, SEVENTEEN Tembus Puncak Oricon Chart Jepang dengan Dua Single Sekaligus Paramount Pictures Umumkan Film Sonic the Hedgehog 4 Rilis Maret 2027 Perubahan Makna Kata Jepang di Era Modern: Bagaimana Bahasa Mengikuti Tren Waduh! Seven-Eleven Jepang Beri Pengumuman Akan Naikkan Harga Onigiri dan Bento Honda Hapus Batas Usia Pensiun dan Sistem Senioritas: Fokus pada Kompetensi dan Teknologi Baru

Makanan

Shojin Ryori: Harmoni Rasa dan Filosofi di Makanan Tradisional Biksu Jepang

badge-check


					Shojin Ryori: Harmoni Rasa dan Filosofi di Makanan Tradisional Biksu Jepang Perbesar

Ketika berbicara tentang makanan Jepang, kebanyakan orang langsung memikirkan sushi, ramen, atau tempura. Namun, di balik gemerlap makanan populer ini, ada tradisi kuliner yang kaya akan makna spiritual dan filosofi hidup, yaitu Shojin Ryori. Makanan ini bukan sekadar santapan, tetapi juga wujud penghormatan terhadap alam, keseimbangan, dan kesederhanaan hidup.

Apa itu Shojin Ryori?

Shojin Ryori (清心料理) adalah masakan vegetarian tradisional Jepang yang berasal dari ajaran Buddha Zen. Kata “shojin” berarti usaha atau dedikasi untuk mencapai pencerahan, sementara “ryori” berarti memasak. Awalnya, masakan ini dikembangkan oleh biksu Zen sebagai bagian dari latihan spiritual mereka.

Prinsip Dasar Shojin Ryori

Shojin Ryori sangat dipengaruhi oleh prinsip ahimsa (非害), yaitu tidak menyakiti makhluk hidup. Oleh karena itu, hidangan ini bebas dari daging, ikan, dan bahan-bahan hewani lainnya. Selain itu, Shojin Ryori mengikuti konsep ichi ju san sai (一汁三菜), yang berarti “satu sup, tiga lauk”, untuk menciptakan keseimbangan rasa dan nutrisi.

Ada lima prinsip utama yang dijaga dalam memasak Shojin Ryori:

  1. Lima rasa: manis, asam, asin, pahit, dan umami.
  2. Lima warna: putih, hitam, merah, hijau, dan kuning untuk estetika dan keseimbangan nutrisi.
  3. Lima metode memasak: mentah, direbus, dipanggang, digoreng, dan dikukus.

Bahan-Bahan Kunci Shojin Ryori

Shojin Ryori menggunakan bahan-bahan sederhana namun kaya rasa. Di antaranya:

  • Tofu dan Yuba: Sumber protein utama dalam hidangan ini.
  • Kombu dan Shiitake: Bahan dasar untuk membuat kaldu vegetarian (dashi).
  • Sayuran musiman: Menghormati alam dengan menggunakan bahan lokal sesuai musim.
  • Miso: Digunakan untuk membuat sup atau saus.
  • Acar (Tsukemono): Pelengkap untuk menambah rasa dan tekstur.

Contoh Hidangan Shojin Ryori

  1. Goma Dofu: Tahu wijen lembut yang dibuat dari pasta wijen dan pati kentang.
  2. Kenchinjiru: Sup sayuran dengan dasar kaldu kombu dan miso.
  3. Nimono: Sayuran rebus seperti wortel, lobak, dan akar teratai yang dimasak perlahan dalam saus berbumbu ringan.
  4. Shiraae: Salad tahu dengan sayuran yang dicampur saus dari tahu halus, miso, dan wijen.
  5. Tempura Sayuran: Sayuran musiman yang digoreng ringan dengan adonan tepung.

Filosofi di Balik Shojin Ryori

Makanan ini lebih dari sekadar santapan; ia mencerminkan hubungan manusia dengan alam. Para biksu Zen memasak Shojin Ryori dengan penuh perhatian dan rasa syukur. Mereka percaya bahwa makanan adalah anugerah dari alam, sehingga tidak boleh ada bagian yang terbuang. Oleh karena itu, setiap bahan digunakan secara maksimal, termasuk kulit atau daun sayuran.

Shojin Ryori di Era Modern

Shojin Ryori kini tidak hanya dinikmati di kuil-kuil Buddha, tetapi juga mulai populer di restoran Jepang, terutama bagi mereka yang mencari pengalaman makan sehat dan penuh makna. Beberapa restoran bahkan menawarkan pengalaman makan ala biksu, di mana pelanggan bisa menikmati makanan ini sambil merenung atau bermeditasi.

Shojin Ryori adalah contoh sempurna bagaimana makanan dapat menjadi medium untuk mengeksplorasi spiritualitas, kesederhanaan, dan rasa syukur. Dalam setiap suapan, ada harmoni rasa yang selaras dengan filosofi hidup. Jika Anda mencari pengalaman kuliner yang tidak hanya memuaskan perut, tetapi juga menenangkan jiwa, Shojin Ryori adalah pilihan yang tepat untuk dijelajahi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Waduh! Seven-Eleven Jepang Beri Pengumuman Akan Naikkan Harga Onigiri dan Bento

22 January 2025 - 13:10 WIB

Mengenal Ekiben: Kuliner Stasiun yang Menggambarkan Keindahan Jepang

20 January 2025 - 10:30 WIB

Kombu Jime: Teknik Tradisional Pengawetan Ikan dengan Rumput Laut

14 January 2025 - 18:30 WIB

Kasutera: Bolu Lembut Khas Nagasaki yang Sarat Sejarah!

13 January 2025 - 18:30 WIB

Edomae Sushi: Seni Memasak Sushi Klasik Tokyo

11 January 2025 - 11:30 WIB

Trending on Makanan