Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo merespons beredarnya video kekerasan terhadap seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang yang viral di media sosial. KBRI Tokyo segera menghubungi pemilik akun yang mengunggah video serta korban guna melakukan pendalaman kasus.
Dari hasil komunikasi yang dilakukan, diketahui bahwa kejadian tersebut menimpa seorang WNI berinisial MSH pada Agustus 2024. Berdasarkan data KBRI Tokyo, MSH merupakan peserta program Specified Skill Worker (SSW) yang tiba di Jepang pada akhir Juli 2024 untuk bekerja di sebuah perusahaan pertanian di Prefektur Gunma.
Dalam upaya menyelesaikan masalah, MSH telah menjalani proses mediasi dengan Registered Support Organization (RSO). Dari hasil mediasi, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai. Sebagai langkah lanjutan, MSH kemudian dipindahkan ke perusahaan pertanian lain di prefektur yang sama dan saat ini masih bekerja di tempat barunya.
MSH menyampaikan kepada KBRI Tokyo bahwa dirinya tidak mengalami trauma atas kejadian tersebut. Saat ini, ia dalam kondisi baik dan mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari perusahaan barunya. MSH juga menegaskan bahwa kasus yang dialaminya pada Agustus 2024 telah selesai.
Meskipun demikian, KBRI Tokyo terus berupaya menghubungi pihak RSO, yang memiliki kewajiban untuk melaporkan setiap permasalahan yang dialami oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) kepada KBRI. Hal ini dilakukan guna memastikan perlindungan yang lebih baik bagi WNI yang bekerja di Jepang.
Seiring dengan meningkatnya jumlah WNI di Jepang, KBRI Tokyo bersama pihak-pihak terkait terus mengupayakan perlindungan yang optimal bagi mereka. KBRI Tokyo juga mengimbau seluruh WNI di Jepang untuk segera melaporkan tindakan kekerasan atau perundungan kepada pihak berwenang maupun langsung kepada KBRI Tokyo.