Kota Tsukubamirai di Prefektur Ibaraki, yang terletak di timur laut Tokyo, berencana menempatkan asisten guru bahasa (ALT) asing di seluruh taman kanak-kanak (TK) dan fasilitas penitipan anak mulai tahun fiskal 2025.
Dengan memperkenalkan pembelajaran bahasa Inggris sejak dini sebelum anak-anak memasuki sekolah dasar, pemerintah kota Tsukubamirai berharap dapat membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk berperan aktif di kancah global. Menurut pihak kota, program seperti ini jarang diterapkan secara menyeluruh oleh pemerintah daerah di Jepang.
Kota ini telah mulai menempatkan ALT di tiga TK negeri sejak tahun fiskal 2023, tetapi kini akan memperluas kebijakan tersebut ke semua TK dan fasilitas penitipan anak, termasuk yang dikelola secara swasta. Sebanyak 22 ALT, termasuk yang berasal dari Filipina, akan ditempatkan di 22 fasilitas tersebut. Para ALT akan bekerja selama tujuh jam sehari dan bertanggung jawab atas kelas bahasa Inggris serta berbagai kegiatan lainnya. Mereka tidak hanya mengajarkan bahasa Inggris dalam kelas, tetapi juga menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari agar anak-anak terbiasa dengan bahasa tersebut.
Dewan pendidikan kota Tsukubamirai telah ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang sebagai peserta dalam sistem “kurikulum khusus,” yang memungkinkan pengajaran bahasa Inggris sejak kelas satu sekolah dasar. Namun, banyak siswa yang sebelumnya bersekolah di TK dan fasilitas penitipan anak swasta mengalami kesulitan beradaptasi dengan pelajaran bahasa Inggris secara tiba-tiba di sekolah dasar negeri.
Dalam konferensi pers pada 21 Februari, Wali Kota Tsukubamirai, Hiroshi Odagawa, menyatakan, “Kami ingin memastikan bahwa siswa dapat menggunakan bahasa Inggris dengan baik pada usia 15 tahun, yakni hingga akhir masa pendidikan wajib mereka.”
Sc : mainichi