Menu

Dark Mode
Frasa Umum dalam Bahasa Jepang yang Tidak Bisa Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia Kogomi Tempura Goreng yang Renyah dan Lezat dari Shizuoka 100 Ninja Jelajahi Tokyo untuk Promosikan Budaya Iga dan Koka Beruang Terperangkap dan Dibunuh Setelah 2 Hari di Supermarket Jepang Ningyo-yaki: Kue Tradisional Jepang yang Terinspirasi dari Boneka di Tokyo Game Doraemon Dorayaki Shop Story Akan Rilis di PC pada 9 Desember

Culture

Washi: Kertas Tradisional Jepang yang Mendunia

badge-check


					Washi: Kertas Tradisional Jepang yang Mendunia Perbesar

Washi adalah salah satu hasil karya seni tradisional Jepang yang tak lekang oleh waktu. Kata washi berasal dari wa (Jepang) dan shi (kertas), yang secara harfiah berarti “kertas Jepang.” Tidak hanya menjadi simbol budaya, washi juga telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. Apa yang membuat washi begitu istimewa, dan bagaimana proses pembuatannya?

Apa Itu Washi?

Washi adalah kertas yang dibuat secara tradisional menggunakan serat alami dari tanaman seperti kozo (mulberi kertas), mitsumata, atau gampi. Tidak seperti kertas biasa, washi dikenal karena ketahanannya, tekstur unik, dan keindahan estetikanya. Washi sering digunakan untuk seni origami, lampion, lukisan, hingga kimono kertas.

Proses Pembuatan Washi

Proses pembuatan washi adalah bentuk seni yang diwariskan dari generasi ke generasi:

  1. Panen dan Persiapan Serat
    Serat dari batang kozo, mitsumata, atau gampi dipanen, direbus, dan dibersihkan untuk menghilangkan kotoran.
  2. Penumbukan Serat
    Serat yang telah bersih ditumbuk hingga menjadi pasta. Proses ini memengaruhi tekstur akhir kertas.
  3. Pencetakan dengan Cetakan Bambu
    Pasta serat dicampur air dan dituangkan ke dalam bingkai bambu, kemudian diratakan dengan gerakan khusus untuk menciptakan serat yang saling terikat.
  4. Pengeringan
    Lembar kertas basah ditempelkan di permukaan kayu dan dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.

Keunikan dan Kegunaan Washi

  • Kuat tapi Fleksibel
    Washi memiliki serat panjang, membuatnya lebih kuat dari kertas biasa, bahkan digunakan untuk memulihkan buku-buku kuno.
  • Dekorasi dan Seni
    Washi dihiasi dengan pola tradisional, memberikan sentuhan artistik pada rumah atau barang kerajinan.
  • Fungsional Modern
    Meski tradisional, washi kini dipakai untuk speaker audio karena kemampuannya menghasilkan suara jernih.

Sentra Pembuatan Washi

Kota seperti Echizen di Prefektur Fukui dan Mino di Prefektur Gifu adalah pusat pembuatan washi terbaik di Jepang. Wisatawan bahkan dapat mengikuti workshop pembuatan washi di sana.

Mengapa Washi Tetap Eksis?

Di era modern ini, washi terus bertahan karena dianggap sebagai simbol budaya Jepang yang kaya akan nilai estetika dan keberlanjutan. Selain itu, banyak seniman dan desainer kontemporer yang mengadaptasi washi untuk karya seni modern.

Washi adalah bukti keindahan dan ketelitian budaya Jepang yang tetap relevan meski zaman terus berubah. Apakah kamu tertarik mencoba membuat atau memiliki kerajinan dari washi?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Karaoke Ternyata Dari Jepang! Kenapa Budaya Menyanyi Ini Bisa Mendunia?

4 December 2024 - 15:45 WIB

Etika Makan di Jepang: Panduan Menghormati Tradisi Makan yang Wajib Kamu Tahu

3 December 2024 - 12:45 WIB

Inemuri: Rahasia Orang Jepang Tetap Produktif Meski Tidur di Tempat Umum

30 November 2024 - 20:00 WIB

Noren: Tirai Tradisional Jepang dan Filosofi di Baliknya

30 November 2024 - 16:30 WIB

Seiza: Seni Duduk dengan Cara Tradisional Jepang

28 November 2024 - 20:00 WIB

Trending on Culture