Menu

Dark Mode
Azuki Resmi Ganti Nama Menjadi “Omoi” untuk Mulai Babak Baru dalam Dunia Manga Digital Ibu di Jepang Dituduh Bunuh Putrinya dan Simpan Jasad dalam Freezer A-chan Perfume Umumkan Pernikahan dengan Pria Non-Seleb Kesalahan Umum Orang Indonesia Saat Pertama Kali ke Jepang Higan: Tradisi Ziarah ke Makam Saat Perubahan Musim di Jepang Putri Aiko Lakukan Kunjungan Resmi Pertama ke Laos, Rayakan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Laos

Culture

Higan: Tradisi Ziarah ke Makam Saat Perubahan Musim di Jepang

badge-check


					Higan: Tradisi Ziarah ke Makam Saat Perubahan Musim di Jepang Perbesar

Di Jepang, ada sebuah tradisi penting bernama Higan (彼岸), yaitu momen ketika masyarakat melakukan ziarah ke makam keluarga. Tradisi ini dilakukan dua kali dalam setahun, saat pergantian musim antara musim dingin ke semi (vernal equinox) dan musim panas ke gugur (autumnal equinox).

Walaupun Jepang adalah negara modern dengan kehidupan yang serba cepat, Higan menunjukkan bahwa nilai keluarga, leluhur, dan spiritualitas tetap sangat dijaga.


Apa Itu Higan?

Kata Higan secara harfiah berarti “pantai seberang”, yaitu simbolisasi dunia setelah kematian dalam ajaran Buddha.
Tujuan Higan adalah:

Ini menjadi waktu bagi orang Jepang untuk berhenti sejenak dari rutinitas dan kembali ke kampung halaman.


Kapan Higan Dilaksanakan?

Higan berlangsung 7 hari, yaitu:

  • 3 hari sebelum titik ekuinoks

  • Hari ekuinoks sebagai puncaknya

  • 3 hari sesudahnya

Sehingga total 14 hari dalam setahun:
➡️ Sekitar Maret (musim semi)
➡️ Sekitar September (musim gugur)

Pemerintah Jepang juga menetapkan hari libur nasional, terutama untuk Autumnal Equinox Day.


Apa yang Dilakukan Saat Higan?

Kegiatan utama:

Membersihkan makam keluarga
Mulai dari mengusap batu nisan, menata bunga, hingga membersihkan area sekitar makam.

Membawa bunga dan dupa
Bunga yang sering dipakai: krisan (kiku) yang melambangkan penghormatan.

Menyajikan makanan tradisional
Biasanya Ohagi/Botamochi, kue ketan dengan pasta kacang merah yang dipercaya:

  • Mengusir roh jahat

  • Membawa keberuntungan

Berkumpul dengan keluarga
Mengenang kenangan indah bersama mereka yang telah tiada.


Makna Spiritualitas di Balik Higan

Higan bukan hanya ritual ke makam, tapi refleksi hidup:

  • Menghargai masa lalu

  • Menyadari keterbatasan hidup

  • Memperkuat hubungan keluarga

Peralihan musim dipercaya sebagai waktu di mana jarak antara dunia manusia dan dunia leluhur semakin dekat.


Higan mengajarkan bahwa modernitas tidak harus menghapus tradisi.
Bagi masyarakat Jepang, mengingat leluhur = menghormati diri sendiri.

Setiap kedatangan musim semi dan musim gugur, Higan menjadi momen penuh ketenangan, rasa syukur, dan ikatan keluarga yang tetap dijaga hingga kini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Telat Sedikit Sama dengan Tidak Profesional: Kenapa Tepat Waktu Itu Harga Mati di Jepang?

17 November 2025 - 20:00 WIB

Kadomatsu: Hiasan Bambu Tahun Baru untuk Menyambut Dewa Keberuntungan

15 November 2025 - 16:30 WIB

Budaya Kerja “Hansei”: Refleksi Diri Setelah Gagal

12 November 2025 - 20:00 WIB

Enam Warisan Budaya Takbenda Baru dari Jepang Direkomendasikan Masuk Daftar UNESCO

12 November 2025 - 16:10 WIB

Tradisi Otoshidama: Amplop Uang Anak-Anak Saat Tahun Baru Jepang

10 November 2025 - 17:45 WIB

Trending on Culture