Dalam budaya Jepang, ekspresi empati dan belasungkawa disampaikan dengan sangat hati-hati dan sopan. Mengucapkan simpati bukan hanya soal kata-kata, tapi juga nada bicara, bahasa tubuh, dan kesesuaian situasi. Berikut ini beberapa frasa yang sering digunakan dalam situasi seperti itu, beserta maknanya dan kapan digunakan.
🕊️ 1. お悔やみ申し上げます (Okuyami mōshiagemasu)
Makna: Saya turut berduka cita.
Situasi: Digunakan dalam konteks formal, terutama saat menulis surat atau dalam upacara pemakaman.
例: ご家族のご逝去に際し、心よりお悔やみ申し上げます。
Gokazoku no goseikyo ni saishi, kokoro yori okuyami mōshiagemasu.
(Saya turut berduka cita atas meninggalnya anggota keluarga Anda.)
🕯️ 2. ご冥福をお祈りします (Gomeifuku o oinori shimasu)
Makna: Saya mendoakan kebahagiaan almarhum di alam baka.
Situasi: Digunakan secara formal, untuk menunjukkan doa kepada yang telah meninggal.
🌧️ 3. 大変でしたね (Taihen deshita ne)
Makna: Pasti berat ya…
Situasi: Untuk menunjukkan simpati terhadap pengalaman sulit seseorang. Lebih kasual, cocok untuk teman atau rekan kerja.
💬 4. お気の毒に思います (Okinodoku ni omoimasu)
Makna: Saya turut prihatin.
Situasi: Bisa digunakan secara formal maupun sopan sehari-hari. Terkesan empatik tapi tetap netral.
🌙 5. 心からお見舞い申し上げます (Kokoro kara omimai mōshiagemasu)
Makna: Saya mendoakan dari hati yang terdalam.
Situasi: Digunakan dalam surat atau ucapan formal, termasuk untuk orang sakit atau mengalami musibah berat.
🤝 6. 力になれることがあれば言ってください (Chikara ni nareru koto ga areba itte kudasai)
Makna: Kalau ada yang bisa saya bantu, silakan beri tahu.
Situasi: Bentuk empati aktif yang menunjukkan dukungan moral dan kesediaan membantu.
🙇 7. 残念です (Zannen desu)
Makna: Saya turut menyesal/sayang sekali.
Situasi: Umum digunakan untuk menyatakan kekecewaan atau penyesalan atas peristiwa sedih.
⚠️ Catatan Budaya:
-
Dalam situasi berduka, hindari ekspresi yang terlalu cerah seperti “がんばって” (ganbatte), karena bisa terdengar tidak sensitif.
-
Nada suara sebaiknya pelan, tenang, dan ekspresi wajah dijaga agar tetap empatik.
-
Dalam surat atau kartu ucapan duka, hindari penggunaan angka “4” dan “9” karena dianggap sial (empat = 死 shi = kematian, sembilan = 苦 ku = penderitaan).
Mengungkapkan simpati dalam bahasa Jepang membutuhkan lebih dari sekadar menerjemahkan kata “turut berduka.” Penting untuk memilih frasa yang sesuai dengan situasi, menjaga kesopanan, dan menyampaikan empati dengan tulus. Dengan memahami ini, kamu bisa menyampaikan rasa hormat dan dukungan secara tepat dalam momen-momen yang penuh perasaan.