Kalau kamu belajar bahasa Jepang dari anime, pasti pernah dengar karakter berkata seperti “Watakushi wa…” atau “Gozaimasu!” dengan suara yang dramatis. Tapi, apakah gaya bahasa itu umum dipakai dalam kehidupan nyata di Jepang? Jawabannya: tidak selalu. Artikel ini akan membahas perbedaan antara bahasa formal di anime dan bahasa formal di kehidupan nyata, supaya kamu nggak salah kaprah saat ngobrol dengan orang Jepang sungguhan.
1. Watakushi vs Watashi / Boku
Di anime:
Banyak karakter formal atau angkuh menggunakan “watakushi” (私) sebagai kata ganti diri pertama.
Contoh:
-
「Watakushi wa ou-sama no shisha de gozaimasu.」
Di kehidupan nyata:
“Watakushi” memang bentuk sangat formal, tapi jarang digunakan dalam percakapan biasa. Umumnya dipakai:
-
Dalam pidato resmi
-
Di dunia bisnis tingkat tinggi
-
Oleh pembawa acara TV atau di pengumuman kereta
Lebih umum digunakan:
-
Watashi (netral)
-
Boku (laki-laki)
-
Ore (kasual, laki-laki)
2. Desu/Masu vs. De Gozaimasu
Di anime:
Untuk kesan super sopan atau lucu (misalnya pelayan, maid, atau samurai), sering pakai:
-
“Gozaimasu” atau bahkan “de gozaimasu”
Contoh: 「Arigatou gozaimasu」「Koko wa oshare na mise de gozaimasu!」
Di kehidupan nyata:
“De gozaimasu” masih dipakai, tapi sangat jarang dalam percakapan santai. Biasanya muncul di:
-
Sambutan resmi
-
Pelayanan pelanggan hotel atau toko mewah
-
Dunia kepariwisataan atau tradisional (seperti omotenashi)
Lebih umum:
-
“Desu/masu” dalam situasi sopan sehari-hari
-
“Gozaimasu” saat mengucapkan terima kasih: “Arigatou gozaimasu”
3. -de irasshaimasu vs -desu
Di anime:
Karakter bangsawan atau pelayan suka bilang:
-
「Ojou-sama de irasshaimasu」
Artinya: “Dia adalah nona (dengan sangat sopan).”
Di kehidupan nyata:
“Irasshaimasu” adalah bentuk sangat sopan dari “iru” (ada). Masih digunakan, terutama:
-
Oleh petugas layanan
-
Dalam pengumuman publik (contoh: “Okyaku-sama ga irasshaimashita.”)
Tapi, untuk sehari-hari, cukup gunakan “desu”.
4. Keunikan Bahasa Formal di Anime
Beberapa karakter anime pakai bentuk formal berlebihan untuk efek lucu, dramatis, atau menunjukkan status:
Karakter | Ciri Bahasa Formal | Realistis? |
---|---|---|
Maid | “de gozaimasu~” | Hanya di maid café |
Samurai | “Sessha wa…” | Sudah kuno |
Bos mafia | “Ore-sama” | Tidak umum |
Karakter tua | “Washi wa…” | Jarang di generasi muda |
5. Pelajaran Penting untuk Pembelajar Bahasa Jepang
Kalau kamu belajar dari anime, jangan langsung tiru semua gaya bicara formalnya. Perhatikan konteks sosial dan budaya. Bahasa Jepang sangat memperhatikan hierarki dan kesopanan, jadi pemilihan kata itu penting banget.
Tips:
-
Gunakan “desu/masu” sebagai bentuk sopan dasar.
-
Simpan “gozaimasu” dan “watakushi” untuk situasi resmi atau pekerjaan.
-
Perhatikan gaya bicara orang Jepang asli, bukan hanya karakter anime.
Anime memang menyenangkan untuk belajar bahasa Jepang, tapi bahasa formal yang ditampilkan sering kali tidak mencerminkan kenyataan. Gunakan anime sebagai hiburan dan referensi ekspresi, tapi tetap pelajari bahasa Jepang dari sumber yang sahih untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kamu bisa berbicara sopan tanpa terdengar seperti karakter drama!