Bekerja di perusahaan Jepang sering kali memiliki nuansa yang unik, terutama dalam hal bahasa yang digunakan sehari-hari. Berbagai istilah bisnis Jepang kadang tak mudah dimengerti bagi mereka yang baru mulai, tetapi menguasai kosa kata ini dapat memudahkan interaksi dan meningkatkan profesionalitas di lingkungan kerja. Berikut ini adalah beberapa istilah penting yang sering digunakan di kantor Jepang:
1. Kaisha (会社) – Perusahaan
“Kaisha” berarti perusahaan, istilah dasar yang merujuk pada tempat kerja. Misalnya, “Watashi no kaisha wa Tokyo ni arimasu” (私の会社は東京にあります) artinya “Perusahaan saya berlokasi di Tokyo.”
2. Shain (社員) – Pegawai Perusahaan
Istilah “shain” adalah kata umum untuk pegawai. Jika ditambahkan nama perusahaan di depannya, istilah ini berarti pegawai dari perusahaan tersebut, seperti “ABC-shain” yang berarti pegawai ABC Corp.
3. Bucho (部長) – Kepala Divisi
“Bucho” adalah jabatan manajerial tingkat tinggi, setara dengan kepala divisi atau direktur. Sebutan ini menandakan orang yang bertanggung jawab atas satu departemen atau divisi.
4. Kaicho (会長) – Ketua Perusahaan
Di perusahaan besar, “kaicho” adalah ketua atau presiden perusahaan, peran yang umumnya lebih tinggi dari CEO atau presiden direktur dalam beberapa struktur perusahaan.
5. Kaigi (会議) – Rapat
Kata ini artinya “rapat” atau “meeting.” Rapat atau pertemuan di perusahaan Jepang sangat umum, dan penting bagi para pekerja untuk hadir tepat waktu. Contoh kalimat: “Kaigi wa 10-ji ni hajimarimasu” (会議は10時に始まります) yang artinya “Rapat dimulai pukul 10.”
6. Jikoshoukai (自己紹介) – Perkenalan Diri
Saat pertama kali bergabung atau bertemu kolega baru, jikoshoukai atau perkenalan diri merupakan kegiatan yang wajib dilakukan. Biasanya memperkenalkan nama, jabatan, dan sedikit latar belakang.
7. Renraku (連絡) – Menghubungi atau Informasi
“Renraku” berarti menghubungi atau memberikan informasi. Misalnya, jika perlu memberi tahu perubahan jadwal, Anda bisa mengatakan, “Renraku shimasu” (連絡します), artinya “Saya akan menghubungi.”
8. Nomi-kai (飲み会) – Pertemuan Sosial Setelah Bekerja
Istilah ini merujuk pada pertemuan sosial bersama kolega di luar jam kerja, biasanya di tempat makan atau bar. Nomi-kai sering dianggap sebagai bagian penting dari budaya kerja Jepang untuk mempererat hubungan.
9. Hōkoku (報告), Renraku (連絡), Sōdan (相談) – Ho-Ren-So
Ho-Ren-So adalah prinsip dasar komunikasi di perusahaan Jepang: Houkoku (melaporkan), Renraku (menghubungi), dan Soudan (berkonsultasi). Prinsip ini mengajarkan pentingnya komunikasi yang baik dalam menyelesaikan tugas.
10. Otsukaresama desu (お疲れ様です) – Salam Hormat untuk Kolega
Ungkapan ini digunakan untuk menyapa kolega, mirip seperti “terima kasih atas kerja kerasnya” atau “kerja yang bagus.” Ini sering dikatakan saat memasuki atau meninggalkan kantor dan diucapkan dalam berbagai konteks.
11. Kintai (勤怠) – Kehadiran dan Absensi
Kintai mengacu pada kehadiran di kantor. Umumnya, karyawan perlu mencatat kintai mereka setiap hari, baik melalui sistem digital atau kartu kehadiran.
12. Shachou (社長) – Presiden Direktur
“Shachou” adalah gelar untuk presiden direktur atau pimpinan tertinggi di sebuah perusahaan. Sangat penting untuk berbicara dengan sopan pada shachou dan memberikan salam yang hormat.
13. Gyoumu (業務) – Tugas atau Pekerjaan
Gyoumu berarti tugas atau pekerjaan sehari-hari. Misalnya, saat mengerjakan proyek tertentu, Anda mungkin akan mengatakan, “Gyoumu wo shiteimasu” (業務をしています), artinya “Saya sedang mengerjakan tugas.”
14. Zangyou (残業) – Lembur
Budaya lembur atau zangyou adalah hal umum di banyak perusahaan Jepang. Karyawan yang bekerja lembur sering menyebutnya dengan istilah ini, meski kini banyak perusahaan berusaha mengurangi budaya lembur.
15. Shinsei (申請) – Pengajuan atau Aplikasi
Shinsei adalah pengajuan, seperti pengajuan cuti atau permohonan untuk fasilitas tertentu di kantor. Contoh: “Shinsei shimasu” (申請します) yang artinya “Saya mengajukan permohonan.”
Dengan memahami kosa kata ini, interaksi di kantor akan lebih lancar, dan adaptasi di lingkungan kerja Jepang bisa lebih cepat. Selain itu, komunikasi yang baik juga akan menunjukkan profesionalisme dan rasa hormat pada budaya kerja di Jepang.