Dua hari sebelum dimulainya pengangkatan puing-puing di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima No. 1 secara uji coba, sebuah fasilitas yang akan menganalisis material tersebut diperlihatkan kepada media.
Badan Energi Atom Jepang (JAEA) pada 20 Agustus membuka fasilitas yang akan memeriksa puing-puing bahan bakar nuklir yang meleleh dari salah satu reaktor yang rusak di Pembangkit Fukushima No. 1.
Laboratorium ini akan menganalisis struktur dan sifat puing-puing menggunakan peralatan analisis sinar-X dan mikroskop elektron.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami kondisi reaktor pada saat kecelakaan yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami besar pada Maret 2011, serta menilai kemungkinan terjadinya kondisi kritis.
Perusahaan Listrik Tokyo (TEPCO), pengelola pembangkit, berencana mengambil beberapa gram puing dari reaktor No. 2 di pembangkit tersebut.
Puing yang diambil akan diangkut dalam kontainer yang dirancang untuk melindungi dari radiasi tingkat tinggi.
Pekerja akan menggunakan perangkat yang dikendalikan dari jarak jauh untuk mengeluarkan puing-puing dari kontainer dan menganalisisnya sambil memantau proses tersebut melalui jendela kaca.
JAEA bertujuan menyusun hasil analisis tersebut pada akhir tahun fiskal ini.
“Meskipun analisis hanya melibatkan jumlah yang kecil, kami yakin itu akan memberikan data yang dapat menggambarkan kondisi di dalam reaktor,” kata Hideki Ogino, kepala insinyur di Institut Penelitian dan Rekayasa Fukushima milik JAEA.
“Kami ingin berkontribusi pada proses penghentian operasional reaktor melalui analisis lebih lanjut,” katanya.
JAEA berencana memanfaatkan hasil analisis ini untuk merancang rencana pengangkatan puing berskala penuh di masa mendatang.
Sc : asahi