Menu

Dark Mode
39% Penduduk yang Tinggal di Jepang Merasa Kesepian ‘Daijoubu Desu’ Bisa Berarti Ya dan Tidak? Ini Penjelasannya Kenapa Banyak Orang Jepang Memilih Tidak Menikah atau Punya Anak? Tips Booking Tiket Pesawat ke Jepang dengan Harga Terbaik Wanita 21 Tahun di Nagoya Ditangkap karena Tinggalkan Jenazah Bayinya di Balkon Apartemen Film Live-Action Mieruko-chan Rilis Video Lagu Tema oleh BABYMONSTER, Tampilkan Cuplikan Baru

Bahasa Jepang

Kosa Kata Alam dalam Bahasa Jepang yang Menggambarkan Keindahan Musim

badge-check


					Kosa Kata Alam dalam Bahasa Jepang yang Menggambarkan Keindahan Musim Perbesar

Bahasa Jepang terkenal dengan kekayaan kosa kata yang menggambarkan keindahan alam dan musim. Setiap musim di Jepang membawa ciri khas yang mendalam dan diabadikan dalam kosa kata khusus, yang menyoroti kepekaan masyarakat Jepang terhadap perubahan alam. Berikut ini adalah beberapa kosa kata alam dalam bahasa Jepang yang memperindah pemahaman kita tentang setiap musim:

1. Sakura (桜) – Bunga Sakura (Musim Semi)

Sakura adalah bunga sakura yang mekar penuh di musim semi dan menjadi lambang harapan serta awal yang baru. Festival hanami (花見) atau melihat bunga sakura menjadi momen spesial bagi masyarakat Jepang untuk menikmati keindahan ini.

2. Momiji (紅葉) – Daun Musim Gugur (Musim Gugur)

“Momiji” adalah daun-daun yang berubah menjadi merah, jingga, atau kuning pada musim gugur. Jepang terkenal dengan momiji-gari (紅葉狩り), yaitu tradisi menikmati keindahan warna-warna daun saat musim gugur tiba.

3. Kogarashi (木枯らし) – Angin Dingin Pertama (Awal Musim Dingin)

“Kogarashi” merujuk pada angin dingin pertama yang bertiup di akhir musim gugur, menandakan pergantian ke musim dingin. Angin ini menjadi pertanda alamiah bagi masyarakat untuk bersiap menghadapi musim yang lebih dingin.

4. Ameagari (雨上がり) – Hujan yang Baru Saja Reda

“Ameagari” adalah istilah yang menggambarkan suasana setelah hujan berhenti, ketika udara terasa segar dan basah. Di Jepang, fenomena alam setelah hujan dipandang indah dan menyegarkan.

5. Yuki (雪) – Salju (Musim Dingin)

“Yuki” adalah kata untuk salju yang jatuh di musim dingin. Salju sering melambangkan kesunyian dan kedamaian di Jepang, terutama saat seluruh lanskap tertutup putih.

6. Aki no Sora (秋の空) – Langit Musim Gugur

Langit musim gugur atau “aki no sora” memiliki warna biru yang dalam dan menenangkan. Kecerahan langit di musim gugur menjadi favorit bagi mereka yang menyukai keindahan alam yang tenang.

7. Haru Ichiban (春一番) – Angin Pertama Musim Semi

“Haru ichiban” adalah angin pertama yang datang di awal musim semi. Angin ini terasa sejuk dan menandakan berakhirnya musim dingin serta dimulainya musim semi.

8. Tsuyu (梅雨) – Musim Hujan (Awal Musim Panas)

Tsuyu adalah musim hujan yang terjadi sekitar bulan Juni. Di periode ini, udara lembab dan sering hujan, tetapi musim ini juga mendukung suburnya tumbuhan di musim panas.

9. Setsugekka (雪月花) – Salju, Bulan, dan Bunga

“Setsugekka” merujuk pada keindahan pemandangan Jepang yang meliputi tiga elemen ini: salju di musim dingin, bulan di malam musim gugur, dan bunga sakura di musim semi. Setiap elemen ini menjadi lambang indahnya alam sepanjang tahun.

10. Natsukaze (夏風) – Angin Musim Panas

“Natsukaze” adalah angin yang bertiup di musim panas. Saat angin ini datang, biasanya membawa kesejukan di tengah udara panas musim panas dan sering dikaitkan dengan rasa kebebasan.

11. Kawa (川) – Sungai

Sungai atau “kawa” adalah bagian alam yang memberikan pemandangan indah di setiap musim, dari sungai yang mengalir deras saat musim hujan hingga air yang jernih di musim panas.

12. Hinode (日の出) – Matahari Terbit

“Hinode” adalah istilah untuk matahari terbit yang memancarkan keindahan pagi, memberi energi dan simbol harapan baru. Pemandangan ini dihargai oleh masyarakat Jepang dan menjadi inspirasi untuk memulai hari.

13. Tsuki (月) – Bulan

“Tsuki” adalah bulan, yang kerap dikaitkan dengan keindahan malam di Jepang. Orang Jepang sering mengagumi bulan, terutama saat musim gugur, karena bulan tampak sangat terang dan cantik.

14. Mizuumi (湖) – Danau

“Mizuumi” atau danau menawarkan pemandangan yang tenang dan damai. Danau-lanau di Jepang sering menjadi tempat rekreasi, terutama saat musim panas dan musim gugur.

15. Samidare (五月雨) – Hujan Musim Semi di Bulan Mei

“Samidare” adalah hujan di bulan Mei yang menyuburkan tanaman. Meskipun seringkali ringan, hujan ini memberi kesegaran pada alam dan menambah kesejukan udara musim semi.

16. Kirisame (霧雨) – Hujan Gerimis

Kirisame adalah hujan gerimis yang halus dan ringan, menciptakan suasana tenang dan penuh misteri. Hujan ini sering terjadi di pagi hari dan menjadikan pemandangan alam terasa lembut.

17. Hatsuyuki (初雪) – Salju Pertama

“Hatsuyuki” adalah salju pertama yang turun di awal musim dingin. Salju ini menjadi momen spesial yang sering dinantikan di Jepang, membawa kegembiraan dan pesona ke dalam kehidupan sehari-hari.

18. Seiryu (清流) – Sungai Jernih

“Seiryu” merujuk pada sungai-sungai yang airnya sangat jernih, seperti yang ada di kawasan pegunungan. Sungai seperti ini sangat dihargai oleh masyarakat Jepang sebagai sumber air dan keindahan alam.

Menghargai Alam Melalui Bahasa

Melalui kosa kata ini, kita bisa memahami bagaimana masyarakat Jepang mencintai dan menghormati alam dalam setiap perubahan musimnya. Selain itu, kosa kata ini menunjukkan bahwa alam bukan hanya latar belakang kehidupan, tetapi bagian yang membentuk budaya, seni, dan bahkan cara pandang terhadap dunia. Dengan memahami kata-kata ini, Anda tidak hanya belajar bahasa Jepang, tetapi juga filosofi hidup yang menghargai setiap momen dalam kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

‘Daijoubu Desu’ Bisa Berarti Ya dan Tidak? Ini Penjelasannya

10 May 2025 - 20:00 WIB

Bahasa Jepang di Dunia Kendaraan: Apa Arti ‘Norikae’, ‘Unpan’, dan ‘Untenshu’?

10 May 2025 - 12:30 WIB

‘Kakkoii’, ‘Ikemen’, dan ‘Sugoi’: Pujian Versi Anak Muda Jepang

10 May 2025 - 07:20 WIB

RI–Jepang Perkuat Kerja Sama Investasi, Fokus pada Stabilitas Ekonomi

9 May 2025 - 13:10 WIB

Cara Halus Menolak dalam Bahasa Jepang tanpa Mengatakan ‘Tidak’

8 May 2025 - 20:00 WIB

Trending on Bahasa Jepang