Pembangkit listrik tenaga nuklir terdekat dari pusat gempa besar yang mengguncang Jepang pada tahun 2011 bersiap untuk dihidupkan kembali, sebuah tonggak penting dalam upaya negara ini untuk menghidupkan kembali penggunaan energi atom. Unit No. 2 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Onagawa di Prefektur Miyagi sedang dalam proses dihidupkan kembali setelah pemeliharaan ketika gempa dan tsunami Tohoku melanda lebih dari 13 tahun yang lalu. Meskipun mengalami beberapa kerusakan, pembangkit ini berhasil menghindari bencana yang dialami Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima No. 1, yang terletak lebih jauh ke selatan.
Tohoku Electric Power dijadwalkan untuk memulai kembali unit Onagawa pada Selasa malam, kata perusahaan tersebut. Protokol ketat untuk restart pasca bencana Fukushima adalah alasan mengapa unit tersebut sudah lama tidak beroperasi.
Sebelum bencana, tenaga nuklir menyumbang sekitar seperempat dari campuran listrik Jepang, namun hanya menyumbang 6% pada Maret 2023, menurut data resmi terbaru. Selain menjadi yang terdekat dengan gempa Tohoku, unit Onagawa akan menjadi reaktor pertama yang beroperasi kembali di Jepang timur, menjadikannya potensi titik balik dalam upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali teknologi nuklir, meskipun terdapat sensitivitas publik terhadap isu ini.
“Jika unit Onagawa No. 2 dihidupkan kembali sesuai jadwal, itu adalah tonggak besar,” kata Menteri Industri Yoji Muto dalam konferensi pers pada hari Jumat.
Regulasi keselamatan yang lebih ketat diterapkan setelah bencana 2011, dan perusahaan utilitas kini bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan retrofit di reaktor mereka sebelum dapat dihidupkan kembali. Proses ini dapat memakan waktu bertahun-tahun, dan penundaan sering terjadi. Penolakan dari masyarakat lokal juga dapat menggagalkan rencana restart.
Jepang bagian timur telah mengalami kekurangan pasokan listrik sporadis akibat penundaan dalam menghidupkan kembali reaktor-reaktor tersebut. Keidanren, lobi bisnis terbesar di negara itu, telah mendesak pemerintah untuk mempercepat kebangkitan nuklir.
Jepang — bersama banyak negara di seluruh dunia — sangat menginginkan lebih banyak tenaga nuklir karena bebas emisi dan, tidak seperti energi angin dan solar yang bersifat intermiten, merupakan sumber listrik yang stabil. Tokyo juga sedang menarik perhatian produsen chip seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing, serta pusat data kecerdasan buatan yang mengonsumsi banyak energi.
Onagawa No. 2 akan menjadi yang ke-13 dari 33 reaktor yang tersedia secara komersial di negara ini yang dihidupkan kembali setelah bencana Fukushima. Ada dua reaktor lainnya di Onagawa, salah satunya sedang dalam proses dekomisi, sementara yang lainnya belum melalui proses persetujuan untuk restart.
Sc : japantimes