Menu

Dark Mode
Nissan Ganti CEO: Ivan Espinosa Ambil Alih, Makoto Uchida Mundur Setelah Gagal Pulihkan Perusahaan Pencarian Tanpa Henti: Keluarga Korban WNI Tsunami Jepang 2011 Berharap Dapat Membawa Pulang Jenazah yang Hilang Tamago Sando: Sandwich Telur ala Konbini yang Simpel tapi Nikmat Ngeri! Wanita 22 Tahun Tewas Ditikam di Tokyo Saat Livestreaming, Pelaku Pria 42 Tahun Berhasil Ditangkap Pasangan Hidup Bersama di Jepang: Tantangan Hukum dan Harapan untuk Perubahan Perbedaan ‘Kawaii’, ‘Suteki’, dan ‘Kirei’: Cara Memuji dalam Bahasa Jepang

Teknologi

Universitas Nagasaki Kembangkan AI untuk Latihan Wawancara Medis dengan Pasien Virtual

badge-check


					Å@ê∂ê¨Ç`ÇhÇäàópǵà„äwê∂Ç™ñ‚êfÇÃó˚èKÇÇ∑ÇÈDZÇ∆Ç™Ç≈Ç´ÇÈÉVÉXÉeÉÄÇÃÉfÉÇÉìÉXÉgÉåÅ[ÉVÉáÉìÅÅÇSì˙åflëOÅAí∑çËés Perbesar

Å@ê∂ê¨Ç`ÇhÇäàópǵà„äwê∂Ç™ñ‚êfÇÃó˚èKÇÇ∑ÇÈDZÇ∆Ç™Ç≈Ç´ÇÈÉVÉXÉeÉÄÇÃÉfÉÇÉìÉXÉgÉåÅ[ÉVÉáÉìÅÅÇSì˙åflëOÅAí∑çËés

Universitas Nagasaki di Jepang barat daya, bersama perusahaan pengembang sistem lokal, telah memperkenalkan program kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan mahasiswa kedokteran berlatih wawancara dengan pasien virtual di layar.

Pengembangan ini dilakukan karena universitas-universitas di daerah semakin kesulitan mendapatkan pasien simulasi, yang membutuhkan pelatihan khusus untuk meniru gejala penyakit secara akurat. Masalah ini diperparah oleh penurunan populasi di banyak wilayah Jepang.

Dalam demonstrasi awal Maret lalu, seorang pasien AI melaporkan mengalami demam dan batuk selama dua hingga tiga hari serta merespons pertanyaan dari seorang peserta yang berperan sebagai mahasiswa kedokteran. Program ini dijadwalkan mulai digunakan pada Maret 2026.

Dengan memanfaatkan teknologi AI, universitas berharap dapat meningkatkan pelatihan medis mahasiswa melalui interaksi dengan berbagai pasien virtual yang memiliki perbedaan usia, jenis kelamin, dan gejala.

“Kami akan menambahkan fitur penilaian dan umpan balik pada sistem. Kami berharap ini dapat menghasilkan metode belajar yang lebih efisien serta meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujar Shinya Kawashiri, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Nagasaki.

Toru Kobayashi, profesor dari Fakultas Ilmu Informasi dan Data di universitas tersebut, menyebut inovasi ini sebagai sebuah “langkah baru” dalam dunia pendidikan medis di Jepang.

Sc : japantoday

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

AI dan Mesin Otonom Ubah Masa Depan Konstruksi Bendungan di Jepang

10 March 2025 - 12:30 WIB

Shimadzu Luncurkan Jam Optik Paling Akurat di Dunia, Hanya Melenceng 1 Detik dalam 10 Miliar Tahun

7 March 2025 - 18:30 WIB

JR East Kembangkan Kereta Peluru Generasi Baru untuk Tohoku Shinkansen, Target Beroperasi pada 2030

6 March 2025 - 13:30 WIB

SoftBank Siapkan Pinjaman $16 Miliar untuk Investasi AI, Masayoshi Son Kian Agresif di Sektor Teknologi

4 March 2025 - 15:10 WIB

Robot AI AIREC: Tenaga Caregiver Lansia di Jepang Masa Depan?

3 March 2025 - 12:30 WIB

Trending on Teknologi