Menu

Dark Mode
“Banyak yang Ketukar! Kata Kerja Golongan 2 Bahasa Jepang yang Wajib Kamu Hafal Bahasa Jepang yang Dipakai Saat Lagi “Pura-pura Sibuk” Mantan Member Nogizaka46 Kitano Hinako Resmi Menikah dengan Personel Kimaguren Formasi Lengkap Lagi, KANA-BOON Umumkan Anggota Baru dan Tur Keliling Jepang Armored Core Versi Mobile Klasik Hadir Kembali di Nintendo Switch dan Steam Ketegangan China–Jepang Ancam Industri Penerbangan China

News

Mayoritas Warga Jepang Khawatir Perang Timur Tengah Berdampak pada Kehidupan Sehari-hari

badge-check


					People wave as Japan's Maritime Self-Defence Force destroyer Perbesar

People wave as Japan's Maritime Self-Defence Force destroyer "Takanami" leaves for the Middle East at Yokosuka Naval Base in Yokosuka, Kanagawa prefecture on February 2, 2020. - Japan dispatched the naval destroyer to Middle East for a rare overseas mission to ensure safety of Japanese ships amid lingering tension between Iran and the US. (Photo by STR / JIJI PRESS / AFP) / Japan OUT (Photo by STR/JIJI PRESS/AFP via Getty Images)

Sebagian besar masyarakat Jepang mengaku khawatir bahwa pecahnya perang di Timur Tengah akan berdampak pada kehidupan sehari-hari mereka, mengingat ketergantungan Jepang yang besar terhadap minyak dari kawasan tersebut. Hal ini terungkap dalam jajak pendapat nasional melalui telepon yang dilakukan oleh Kyodo News dan diumumkan pada Minggu (23/6).

Sebanyak 83,7 persen responden menyatakan mereka memiliki kekhawatiran terhadap dampak dari meningkatnya ketegangan dalam perang Israel-Iran.

Survei ini juga menunjukkan bahwa tingkat dukungan publik terhadap kabinet Perdana Menteri Shigeru Ishiba turun menjadi 32,5 persen dari 37,0 persen pada survei sebelumnya yang dilakukan sepekan lalu. Sementara itu, tingkat ketidakpuasan meningkat menjadi 50,9 persen, naik dari 48,4 persen.

Mengenai rencana Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa untuk membagikan uang tunai sebesar 20.000 yen (sekitar Rp 2,2 juta) guna meredam dampak inflasi, 41,9 persen responden mendukung, sedangkan 54,8 persen menolak.

Ketika ditanya bagaimana sebaiknya pendapatan pajak tambahan digunakan jika ada peningkatan penerimaan negara, 55,7 persen responden menjawab sebaiknya digunakan untuk menurunkan pajak konsumsi. Sementara itu, 17,6 persen memilih agar dana digunakan untuk berbagai kebijakan publik, 14,1 persen untuk melunasi utang pemerintah, dan 9,9 persen untuk bantuan tunai langsung.

Survei ini dilakukan selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu, bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, kebijakan, serta isu-isu sosial utama setelah berakhirnya sesi biasa parlemen (Diet).

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Ketegangan China–Jepang Ancam Industri Penerbangan China

24 December 2025 - 16:10 WIB

Jepang Berencana Turunkan Biaya Paspor 10 Tahun Jadi Sekitar 9.000 Yen

24 December 2025 - 14:30 WIB

Sistem Reservasi JAL dan ANA Sempat Error, Kini Kembali Normal

24 December 2025 - 11:30 WIB

Jepang Pertimbangkan Biaya 2.000–3.000 Yen untuk Wisatawan Asing Lewat Sistem JESTA

24 December 2025 - 11:10 WIB

Jepang Pertimbangkan Pembatasan Penerimaan Pekerja Asing Mulai 2027, Kuotanya 426.000 Orang 2 Tahun Pertama

24 December 2025 - 10:10 WIB

Trending on News