Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang dalam Dunia Yankee: Istilah dari Budaya Anak Nakal Jepang Coca-Cola Clear: Minuman Misterius yang Pernah Jadi Tren di Jepang Toyota dan Mitsubishi Larang Penggunaan AI Generatif DeepSeek karena Kekhawatiran Keamanan Data Game Mobile Suit Gundam Seed Battle Destiny Remastered Akan Dirilis dalam Bahasa Inggris pada Mei 2024! Berikut Daftar Consolenya Aktivis Mahasiswa Jepang Gelar Protes Menolak Kenaikan dan Program Beasiswa Diperluas Bahasa Jepang dalam Dunia Gyaru: Istilah Gaul dari Budaya Fashion Jepang

News

Angkatan Kerja Jepang Capai Rekor Tertinggi, Didorong oleh Lansia dan Perempuan

badge-check


					Angkatan Kerja Jepang Capai Rekor Tertinggi, Didorong oleh Lansia dan Perempuan Perbesar

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja yang dirilis Kementerian Dalam Negeri Jepang pada 31 Januari, jumlah orang berusia 15 tahun ke atas yang masuk dalam angkatan kerja mencapai rekor tertinggi untuk tahun kedua berturut-turut. Data resmi ini telah dicatat sejak 1953, dengan angkatan kerja didefinisikan sebagai jumlah orang yang bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan.

Pada tahun 2023, angkatan kerja Jepang meningkat sebanyak 320.000 orang, mencapai total 69,57 juta pekerja pada tahun 2024. Peningkatan ini didorong oleh tiga kelompok demografis utama: lansiaperempuan, dan warga non-Jepang. Bahkan, sebuah firma penelitian swasta memprediksi bahwa angkatan kerja akan melampaui 70 juta orang pada tahun 2030. Angka ini terus meningkat sejak 2012, ketika total angkatan kerja mencapai 65,65 juta orang, dan telah bertahan di atas 69 juta sejak 2019.

Pada Juni 2024, angkatan kerja Jepang mencapai 70,03 juta, menembus angka 70 juta untuk pertama kalinya dalam sejarah. Sementara itu, jumlah pekerja pada tahun 2024 mencapai 67,81 juta, juga merupakan rekor tertinggi.

Meskipun tingkat kelahiran yang rendah menyebabkan penurunan populasi usia kerja (15-64 tahun), tahun lalu mencatat lebih banyak perempuan dan lansia yang bergabung ke dalam angkatan kerja. Pada tahun 2024, jumlah pekerja berusia 65 tahun ke atas mencapai 9,46 juta, atau 1,9 kali lipat dari angka tahun 2000. Sekitar 26,1 persen dari kelompok usia ini bersedia bekerja.

Selain itu, jumlah perempuan dalam angkatan kerja mencapai 31,57 juta, meningkat sekitar 4 juta dari tahun 2000. Isu “kurva berbentuk M” yang mencerminkan perempuan berusia 30-40 tahun yang berhenti bekerja karena menikah atau mengasuh anak juga menunjukkan perbaikan.

Prediksi Masa Depan Angkatan Kerja
Persol Research and Consulting Co. memperkirakan bahwa angkatan kerja akan mencapai sekitar 71 juta pada tahun 2030 dan 72 juta pada tahun 2035. Ryota Nakamata dari lembaga penelitian tersebut menyatakan, “Faktor besar di balik peningkatan ini adalah lansia. Sekitar 70 persen orang berusia 60-64 tahun ingin terus bekerja setelah 65 tahun, dan persentase serupa juga terlihat pada kelompok usia 65-69 tahun.”

Di sisi lain, perkiraan yang dirilis oleh Japan Institute for Labor Policy and Training pada Maret 2024 menunjukkan bahwa angkatan kerja akan mencapai 65,56 juta pada tahun 2030 dan 60,02 juta pada tahun 2040, berdasarkan asumsi tingkat partisipasi angkatan kerja yang konsisten dengan angka tahun 2022. Namun, jika ekonomi tumbuh dan partisipasi angkatan kerja meningkat, angkatan kerja diprediksi mencapai 69,4 juta pada tahun 2030 dan turun menjadi 67,91 juta pada tahun 2040.

Tantangan ke Depan
Meskipun jumlah lansia dan perempuan yang bekerja terus meningkat, hal ini tidak serta-merta meningkatkan input tenaga kerja (jumlah jam kerja). Lansia sering memilih jam kerja yang lebih pendek. Persol Research and Consulting memprediksi bahwa rata-rata jam kerja per karyawan per tahun akan menurun dari 1.850 jam pada tahun 2023 menjadi 1.687 jam pada tahun 2035.

Perusahaan tersebut juga memperkirakan akan ada kekurangan 17,75 juta jam kerja per hari, setara dengan 3,84 juta pekerja. Tantangan ini menunjukkan bahwa Jepang perlu terus berinovasi dalam kebijakan ketenagakerjaan untuk memastikan produktivitas dan keseimbangan angkatan kerja di masa depan.

Sc : asahi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Toyota dan Mitsubishi Larang Penggunaan AI Generatif DeepSeek karena Kekhawatiran Keamanan Data

15 February 2025 - 17:10 WIB

Aktivis Mahasiswa Jepang Gelar Protes Menolak Kenaikan dan Program Beasiswa Diperluas

15 February 2025 - 14:12 WIB

Survei: 51,2% Warga Jepang Nilai Hubungan dengan Korea Selatan Membaik

15 February 2025 - 12:10 WIB

Bentuk Partai Politik Baru, Dewi Sukarno Lepas Status Kewarganegaraan Indonesia

15 February 2025 - 10:26 WIB

Jaksa Tuntut 15 Tahun Penjara untuk Pelaku Serangan Bom Pipa terhadap eks PM Jepang Fumio Kishida

15 February 2025 - 10:10 WIB

Trending on News