Orang Jepang terkenal dengan komunikasinya yang tidak langsung. Menolak secara frontal dengan kata “iie” (いいえ) atau “dame” (ダメ) sering kali dianggap terlalu keras atau tidak sopan, apalagi dalam konteks sosial atau profesional. Maka dari itu, mereka punya banyak cara untuk menolak secara halus, tanpa benar-benar mengatakan “tidak”.
Berikut beberapa frasa dan cara penolakan halus yang umum digunakan:
1. Chotto…(ちょっと…)
Arti harfiah: “Sebentar…” atau “Sedikit…”
🟡 Makna tersembunyi: “Maaf, saya tidak bisa.”
例:それはちょっと…。
Sore wa chotto…
Hmm, itu agak…
📌 Dipakai dengan nada ragu dan jeda, frasa ini secara tidak langsung menyampaikan penolakan.
2. Kangaete okimasu(考えておきます)
Artinya: “Akan saya pikirkan dulu.”
➡️ Biasanya berarti: “Saya tidak tertarik, tapi tidak mau bilang langsung.”
例:検討させていただきます。
Kentou sasete itadakimasu.
Akan saya pertimbangkan.
🧠 Frasa ini sangat umum di dunia kerja atau bisnis.
3. Mou sukoshi kangaesasete kudasai(もう少し考えさせてください)
Artinya: “Tolong izinkan saya memikirkannya sedikit lebih lama.”
💡 Digunakan ketika ingin menolak, tapi tetap menjaga hubungan baik.
4. Konkai wa enryo shite okimasu(今回は遠慮しておきます)
Artinya: “Kali ini saya akan menahan diri.”
➡️ Ini adalah cara yang sopan dan halus untuk mengatakan “tidak, terima kasih.”
例:飲み会?今回は遠慮しておくね。
Nomikai? Konkai wa enryo shite oku ne.
Pesta minum? Kayaknya kali ini aku nggak ikut, ya.
5. Zannen desu ga…(残念ですが…)
Artinya: “Sayang sekali, tapi…”
例:残念ですが、その日は予定があります。
Zannen desu ga, sono hi wa yotei ga arimasu.
Sayang sekali, saya sudah ada janji di hari itu.
➡️ Digunakan saat menolak undangan atau tawaran, tapi tetap terdengar sopan dan simpatik.
6. Sore wa muzukashii to omoimasu(それは難しいと思います)
Artinya: “Saya pikir itu akan sulit.”
💬 Frasa ini dipakai dalam situasi formal dan menunjukkan bahwa permintaan itu tidak memungkinkan, tanpa langsung menolaknya.
7. Daijoubu desu(大丈夫です)
Artinya: “Saya tidak apa-apa” atau “Tidak masalah.”
➡️ Dalam konteks penolakan, frasa ini sering digunakan untuk menolak tawaran dengan sopan tanpa membuat orang lain tersinggung.
例:コーヒーいかがですか?
Koohii ikaga desu ka?
Mau kopi?
ーあ、ありがとうございます。大丈夫です。
A, arigatou gozaimasu. Daijoubu desu.
Ah, terima kasih. Saya tidak apa-apa.
📌 Meskipun artinya secara harfiah adalah “tidak apa-apa”, dalam konteks sosial, ini bisa berarti “terima kasih, tapi tidak” dengan nuansa yang ramah dan ringan.
⚠️ Namun, hindari penggunaan daijoubu desu dalam situasi yang sangat formal atau profesional saat menolak tawaran penting—gunakan frasa seperti “enryo shite okimasu” atau “zannen desu ga…” yang lebih tepat.
Kenapa Orang Jepang Tidak Langsung Bilang “Tidak”?
Dalam budaya Jepang, harmoni sosial (wa/和) sangat penting. Menolak secara terang-terangan dianggap bisa membuat orang lain malu, kehilangan muka, atau merasa tersinggung. Oleh karena itu, cara-cara penolakan halus ini dianggap lebih sopan dan elegan, terutama di tempat kerja atau dengan orang yang lebih tua.
Tips!
❌ Hindari:
-
いいえ (Iie) – terlalu langsung.
-
ダメ (Dame) – terlalu tegas.
-
無理 (Muri) – bisa terdengar kasar.
✅ Gunakan:
-
ちょっと…
-
考えておきます
-
遠慮しておきます
Menolak dalam bahasa Jepang bukan hanya soal memilih kata, tapi juga tentang nada suara, ekspresi wajah, dan waktu penyampaian. Kalau kamu sedang belajar budaya Jepang, memahami cara penolakan halus ini bisa sangat membantu untuk menjaga hubungan baik.