Menu

Dark Mode
Konbini Bento: Makanan Praktis ala Jepang yang Penuh Variasi Budaya Menghormati Privasi : Rahasia di Balik Kesopanan yang Terjaga Bagi Orang Jepang Shinkansen Tokaido Hadirkan Kursi Mewah dengan Booth Semi-Pribadi untuk Wisatawan dan Pebisnis Perbedaan ‘Itai’, ‘Tsurai’, dan ‘Kurushii’: Cara Mengungkapkan Rasa Sakit dalam Bahasa Jepang Bus Tanpa Sopir Diuji di Tokyo, Solusi Krisis Transportasi di Jepang? Landasan Pacu Baru di Bandara Fukuoka Mulai Beroperasi untuk Atasi Kepadatan

Bahasa Jepang

Ga Bisa Bahasa Jepang dan Ingin Berkunjung ke Sana? Inilah Bahasa Tubuh yang Bisa Kamu Gunakan

badge-check


					Ga Bisa Bahasa Jepang dan Ingin Berkunjung ke Sana? Inilah Bahasa Tubuh yang Bisa Kamu Gunakan Perbesar

Bahasa Jepang tidak hanya disampaikan melalui kata-kata, tetapi juga lewat bahasa tubuh yang halus dan penuh makna. Bagi para wisatawan atau mereka yang ingin memahami budaya Jepang lebih dalam, memahami bahasa tubuh ini bisa sangat berguna untuk berkomunikasi tanpa harus berbicara banyak.

1. Membungkuk (Ojigi)

Membungkuk adalah cara utama orang Jepang menunjukkan rasa hormat, terima kasih, dan permintaan maaf. Tingkat kemiringan tubuh saat membungkuk menunjukkan tingkat penghormatan yang diberikan:

  • 15°: Membungkuk singkat untuk sapaan sehari-hari.
  • 30°: Membungkuk formal untuk berterima kasih atau meminta maaf.
  • 45°: Membungkuk dalam tanda penghormatan atau permintaan maaf yang sangat dalam.

2. Melambaikan Tangan di Depan Wajah

Saat seseorang di Jepang melambaikan tangan secara horizontal di depan wajah mereka, itu berarti “tidak” atau “tidak perlu.” Ini adalah gerakan umum untuk menolak tawaran atau menghindari sesuatu tanpa perlu bicara, dan gerakan ini biasanya disertai dengan senyum untuk tetap menjaga kesopanan.

3. Tangan di Depan Mulut saat Tertawa

Seringkali, orang Jepang menutup mulut mereka ketika tertawa, terutama wanita. Hal ini dilakukan karena dalam budaya Jepang, memperlihatkan mulut yang terbuka lebar dianggap kurang sopan atau elegan. Ini adalah cara yang halus untuk mengekspresikan kesopanan saat tertawa.

4. Gerakan Menunjuk Diri dengan Jari Telunjuk ke Hidung

Ketika seseorang menunjuk dirinya sendiri, orang Jepang sering kali tidak menunjuk dada seperti kebanyakan orang di negara lain, tetapi menunjuk ke hidung mereka. Ini adalah cara khas mereka menunjukkan bahwa mereka sedang berbicara tentang diri sendiri.

5. Menggaruk Kepala atau Leher dengan Canggung

Jika seseorang di Jepang merasa malu atau canggung, mereka sering kali menggaruk kepala atau lehernya. Ini bisa muncul saat seseorang tidak tahu bagaimana menanggapi suatu situasi, bingung, atau merasa perlu meminta maaf dalam situasi yang ringan.

6. Melipat Tangan di Depan Badan (Seiza) untuk Memohon Maaf

Dalam situasi yang sangat formal atau serius, terutama saat meminta maaf, orang Jepang sering kali duduk dalam posisi “seiza” (duduk di lantai dengan kaki dilipat di bawah) dan menundukkan kepala. Ini adalah cara yang sangat formal dan menunjukkan penyesalan yang mendalam.

7. Memegang Kedua Tangan di Depan Dada

Saat berterima kasih atau meminta sesuatu dengan hormat, memegang kedua tangan di depan dada adalah cara untuk menunjukkan rasa terima kasih atau permintaan dengan lebih dalam. Biasanya ini dilakukan saat seseorang meminta bantuan atau mengucapkan terima kasih yang tulus.

8. Isyarat Jari dengan Menggunakan Lingkaran O dan X

Orang Jepang sering menggunakan simbol jari untuk menyampaikan “ya” atau “tidak.” Menggunakan kedua tangan membentuk lingkaran menandakan “ya” atau “setuju,” sementara membentuk tanda X berarti “tidak” atau “tidak setuju.”

9. Menggerakkan Tangan ke Atas saat Bersandar di Kepala

Saat seseorang bersandar dengan tangan di kepala atau di belakang leher, ini sering kali menunjukkan kebingungan atau keraguan. Dalam situasi yang lebih kasual, ini juga bisa menjadi gerakan untuk memperlihatkan rasa santai atau sedang memikirkan sesuatu.

Bahasa tubuh orang Jepang bisa menjadi petunjuk halus namun efektif untuk berkomunikasi secara lebih mendalam. Dengan memahami bahasa tubuh ini, wisatawan akan lebih mudah berinteraksi tanpa perlu selalu mengandalkan kata-kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Perbedaan ‘Itai’, ‘Tsurai’, dan ‘Kurushii’: Cara Mengungkapkan Rasa Sakit dalam Bahasa Jepang

21 March 2025 - 15:30 WIB

Bahasa Jepang dalam Dunia Kuil dan Shinto: Istilah yang Digunakan Saat Berkunjung ke Tempat Suci

19 March 2025 - 18:30 WIB

Perbedaan ‘Ja Ne’, ‘Mata Ne’, dan ‘Bai Bai’: Cara Mengucapkan Selamat Tinggal dalam Bahasa Jepang

18 March 2025 - 16:30 WIB

Perbedaan ‘Tomodachi’, ‘Nakama’, dan ‘Yuujin’: Cara Menyebut Teman dalam Bahasa Jepang

18 March 2025 - 16:10 WIB

‘Oishii’, ‘Umai’, dan ‘Bimi’: 3 Cara Memuji Makanan dalam Bahasa Jepang

17 March 2025 - 18:30 WIB

Trending on Bahasa Jepang