Menu

Dark Mode
Budaya Memberikan Oleh-Oleh: Etika dan Makna di Balik ‘Omiyage’ Berapa Biaya Keliling Jepang dengan Shinkansen? Simulasi & Tips Hemat Bahasa Jepang dalam Dunia Kuil dan Shinto: Istilah yang Digunakan Saat Berkunjung ke Tempat Suci Pangeran Hisahito Lulus SMA, Siap Masuk Universitas Tsukuba TOHO Animation Akan Mengungkap Anime Baru pada 17 Maret Jalur Air Kyoto-Osaka Kembali Dibuka setelah Puluhan Tahun Ditutup

News

Jepang Tetapkan Tahun 2030 Industri Penerbangan Memakai Bahan Bakar Ramah Lingkungan Berkelanjutan

badge-check


					Jepang Tetapkan Tahun 2030 Industri Penerbangan Memakai Bahan Bakar Ramah Lingkungan Berkelanjutan Perbesar

Bahan bakar penerbangan berkelanjutan akan menjadi kunci untuk menjaga pesawat tetap terbang mulai tahun fiskal 2030, seiring upaya pemerintah untuk mendekarbonisasi industri penerbangan.

Kementerian industri Jepang telah memutuskan kebijakan ini setelah pertemuan panel penasihat pada 30 September, menurut sumber yang terpercaya. Rencana ini mencakup revisi peraturan pemerintah dan kementerian yang relevan selama tahun fiskal berikutnya yang dimulai pada 1 April.

Industri penerbangan sedang berjuang untuk beralih dari bahan bakar fosil yang menjadi penyebab utama pelepasan gas rumah kaca. Sementara bahan bakar jet tradisional diolah dari minyak mentah, sebagian besar versi berkelanjutan dihasilkan dari minyak goreng bekas. Emisi karbon dioksida total dari proses produksi hingga penggunaan bahan bakar ini hanya sekitar 20% dari emisi bahan bakar tradisional.

Pemerintah berharap dapat mempercepat pasokan sumber berkelanjutan untuk pesawat sebagai langkah terakhir untuk melawan perubahan iklim. Rencananya, mereka akan meminta lima distributor energi besar, termasuk Eneos Corp. dan Idemitsu Kosan Co., untuk menyediakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan dalam jumlah yang setidaknya sesuai dengan 5% dari total emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh bahan bakar jet pada tahun fiskal 2019.

Semakin banyak maskapai penerbangan yang mulai menggunakan sumber berkelanjutan untuk mengoperasikan pesawat penumpang mereka, namun pasokannya masih sangat terbatas. Pada tahun 2022, sekitar 300.000 kiloliter bahan bakar berkelanjutan digunakan oleh industri penerbangan global, yang hanya mewakili 0,1% dari total penggunaan.

Diperlukan sekitar 450 juta kiloliter bahan bakar berkelanjutan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050. Sayangnya, harga minyak goreng bekas melambung tinggi di seluruh dunia, tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan bahan bakar jet tradisional.

Sebagai bagian dari inisiatifnya untuk mempromosikan penggunaan sumber bahan bakar penerbangan berkelanjutan, pemerintah harus memutuskan siapa yang akan menanggung biaya yang melambung dan di mana basis manufaktur akan didirikan.

Sc : asahi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pangeran Hisahito Lulus SMA, Siap Masuk Universitas Tsukuba

19 March 2025 - 16:10 WIB

Jalur Air Kyoto-Osaka Kembali Dibuka setelah Puluhan Tahun Ditutup

19 March 2025 - 14:10 WIB

Sekolah di Nara Dilaporkan ke Kejaksaan atas Dugaan Tidak Membayar Upah Lembur Lebih dari 36 Guru

19 March 2025 - 10:10 WIB

Kecelakaan Kapal Penangkap Ikan di Tottori: Awak Kapal Asal Indonesia Dituntut Atas Kelalaian yang Menyebabkan Kematian

18 March 2025 - 13:10 WIB

Lonjakan Suku Bunga Jangka Panjang di Jepang: Dampak dan Spekulasi Kebijakan BOJ

18 March 2025 - 10:10 WIB

Trending on News