Data pemerintah Jepang yang dirilis pada Jumat (26/1) menunjukkan bahwa jumlah pekerja asing di Jepang mencapai rekor 2,3 juta orang per akhir Oktober 2023, dengan pertumbuhan sebesar 12,4 persen, sama seperti tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi meskipun nilai yen yang melemah, menunjukkan bahwa Jepang tetap menjadi tujuan menarik bagi tenaga kerja asing.
Jumlah pekerja asing di Jepang telah mencatat rekor tertinggi setiap tahun sejak 2013. Khususnya, pemegang visa Specified Skilled Worker (pekerja terampil tertentu), yang memungkinkan orang asing bekerja di industri yang kekurangan tenaga kerja seperti perawatan lansia dan konstruksi, meningkat 49,4 persen dalam satu tahun terakhir menjadi 206.995 orang, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan.
Total pekerja asing di Jepang kini mencapai 2.302.587 orang, sementara jumlah tempat kerja yang mempekerjakan warga asing juga mencapai rekor 342.087, naik 7,3 persen dari tahun sebelumnya. Sebanyak 62,4 persen dari tempat kerja tersebut adalah usaha kecil dengan kurang dari 30 karyawan.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa pelemahan yen membuat Jepang kurang menarik sebagai tujuan kerja, seorang pejabat kementerian tenaga kerja menyatakan, “Banyak orang, terutama dari Asia Tenggara, tetap memilih Jepang.”
Berdasarkan kewarganegaraan, pekerja asal Vietnam mendominasi dengan 570.708 orang (24,8 persen dari total), diikuti oleh pekerja asal China sebanyak 408.805 orang (17,8%), dan Filipina sebanyak 245.565 orang (10,7 persen).
Peningkatan ini mencerminkan upaya Jepang untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dengan menarik lebih banyak pekerja asing, terutama dari negara-negara Asia Tenggara, sambil tetap menghadapi tantangan seperti nilai yen yang rendah.
Sc : mainichi