Pangeran Hisahito, pewaris takhta kedua Kekaisaran Jepang, menggelar konferensi pers perdananya pada Senin (12/2). Dalam kesempatan tersebut, ia menyatakan akan berusaha menyeimbangkan antara tugas resmi sebagai anggota keluarga kekaisaran dengan studinya di universitas, terutama dalam penelitian tentang capung.
Hisahito, yang genap berusia 18 tahun pada September 2023, menjadi laki-laki pertama dalam keluarga kekaisaran yang mencapai usia dewasa dalam hampir empat dekade terakhir. Hal ini menjadi momen penting bagi keluarga kekaisaran yang telah berkuasa selama lebih dari seribu tahun, tetapi kini menghadapi tantangan serupa dengan masyarakat Jepang secara umum—yaitu populasi yang menua dan menyusut dengan cepat.
Berbicara di kediaman Akasaka Estate di Tokyo, Hisahito menegaskan bahwa peran seorang kaisar sebagai simbol negara adalah “seseorang yang selalu memikirkan rakyat dan tetap dekat dengan mereka”. Ia juga menyatakan tekadnya untuk mengikuti teladan baik yang dicontohkan oleh pamannya, Kaisar Naruhito, serta anggota senior keluarga kekaisaran lainnya.
Sebagai pewaris takhta kedua setelah ayahnya, Putra Mahkota Akishino, Hisahito menjadi anggota termuda dalam keluarga kekaisaran yang kini hanya beranggotakan 16 orang dewasa. Ia juga merupakan satu dari hanya lima pria dalam keluarga tersebut, termasuk mantan Kaisar Akihito.
Di Jepang, aturan suksesi takhta diatur dalam Undang-Undang Rumah Tangga Kekaisaran tahun 1947, yang secara ketat mempertahankan prinsip laki-laki sebagai pewaris tunggal. Peraturan ini juga menyebabkan anggota keluarga kekaisaran perempuan kehilangan statusnya jika menikah dengan rakyat biasa.
Kakak sepupu Hisahito, Putri Aiko, yang merupakan satu-satunya anak Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, disebut-sebut sebagai favorit publik. Namun, hukum saat ini melarangnya menjadi kaisar perempuan, meskipun ia adalah keturunan langsung.
Pemerintah Jepang yang berhaluan konservatif masih ingin mempertahankan suksesi laki-laki, meskipun mulai mempertimbangkan opsi agar wanita tetap dapat mempertahankan status kekaisaran mereka setelah menikah dan tetap menjalankan tugas-tugas resmi.
Dalam masa kecilnya, Pangeran Hisahito dikenal memiliki ketertarikan besar terhadap serangga. Ia berencana untuk melanjutkan studi di bidang biologi di Universitas Tsukuba, dekat Tokyo, mulai April mendatang, dengan fokus penelitian pada capung.
Selain capung dan serangga lainnya, Hisahito juga tertarik pada pelestarian populasi serangga di lingkungan perkotaan. Di luar akademik, ia menikmati bercocok tanam dan telah menanam tomat serta padi di lingkungan istana.
Tradisi dalam keluarga kekaisaran Jepang menunjukkan bahwa para anggotanya menghindari studi politik, sehingga mereka cenderung mendalami biologi, sastra, dan seni. Kaisar Naruhito sendiri memiliki spesialisasi dalam transportasi air, sementara kakeknya, Kaisar Emeritus Akihito, merupakan ahli di bidang ikan. Ayah Hisahito, Putra Mahkota Akishino, dikenal sebagai pakar unggas, khususnya ayam.
Jepang akan mengadakan upacara kedewasaan resmi bagi Pangeran Hisahito di istana pada 6 September 2024, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-19.
Sc : JT