Tingkat pengangguran di Jepang mengalami penurunan pada bulan September, turun menjadi 2,4% dari 2,5% pada bulan Agustus. Ini menandai bulan kedua berturut-turut di mana angka pengangguran membaik, dipicu oleh jumlah pekerja yang diberhentikan yang lebih sedikit, menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi, menurut data yang dirilis Selasa oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.
Meskipun total pekerja yang dipekerjakan turun tipis 0,1% menjadi 67,82 juta orang (musiman disesuaikan), jumlah pengangguran menurun 2,3% menjadi 1,68 juta orang, juga mencatat penurunan selama dua bulan berturut-turut. Dari mereka yang menganggur, jumlah pekerja yang diberhentikan turun 5,1% (sebanyak 20.000 orang), sementara jumlah orang yang keluar secara sukarela meningkat 5,7% (sebanyak 40.000 orang).
“Pasar tenaga kerja terus mengetat, dan tren ini tampaknya semakin meningkat, terutama di kalangan pekerja wanita,” ujar Yuichi Kodama, Kepala Ekonom dari Meiji Yasuda Research Institute.
Tingkat pengangguran di kalangan pekerja wanita turun 0,3 poin persentase menjadi 2,1%, dengan perbaikan yang lebih cepat dibandingkan penurunan bulan sebelumnya sebesar 0,2 poin. Namun, tingkat pengangguran di kalangan pekerja pria justru naik menjadi 2,7% dari sebelumnya 2,5%, menurut data kementerian.
Situasi ini mencerminkan kekurangan tenaga kerja yang kronis, yang membutuhkan perluasan angkatan kerja termasuk para pekerja dari kelompok yang sebelumnya belum aktif bekerja, khususnya wanita dan lansia, kata Kodama.
Rasio ketersediaan pekerjaan meningkat 0,01 poin dari bulan Agustus menjadi 1,24, yang berarti terdapat 124 pekerjaan untuk setiap 100 pencari kerja, berdasarkan data tambahan. Di sektor industri, penawaran pekerjaan baru naik 8,9% di bidang informasi dan komunikasi dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan. Sebaliknya, penawaran kerja di bidang layanan gaya hidup dan hiburan anjlok 13,3%, sementara sektor manufaktur turun 9,1%.
Sc : kyodo