Sebuah perusahaan di Prefektur Gunma, Jepang tengah, telah menemukan cara inovatif untuk menarik pekerja berbakat dari Malaysia, yang merupakan lokasi salah satu anak perusahaannya. Yokowo, produsen antena kendaraan dan elektronik, kini menyediakan pilihan makanan halal di kantin karyawan. Langkah ini membantu pekerja Muslim menjalankan tradisi dan keyakinan agama mereka meskipun berada jauh dari rumah.
Pabrik Yokowo di Tomioka secara rutin menerima sekitar 10 pekerja dari unit Malaysia-nya pada waktu tertentu. Menyediakan makanan halal menjadi penting karena sebagian besar pekerja ini beragama Islam, dan akses ke makanan yang sesuai dengan syariat sering menjadi tantangan utama bagi mereka yang bekerja atau tinggal di Jepang.
Menurut laporan, jumlah pekerja Muslim di Jepang terus meningkat seiring dengan bertambahnya hubungan kerja sama antara perusahaan Jepang dan negara-negara mayoritas Muslim, seperti Indonesia dan Malaysia. Hal ini mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi kebijakan ramah Muslim, seperti menyediakan fasilitas ibadah, waktu istirahat khusus untuk shalat, hingga menyediakan makanan halal di kantin.
Selain mendukung pekerja Muslim, langkah ini juga memberikan dampak positif bagi citra perusahaan di tingkat global. Yokowo menjadi contoh perusahaan yang memahami pentingnya keberagaman budaya dan agama di lingkungan kerja.
Jepang, meskipun bukan negara mayoritas Muslim, telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran terhadap kebutuhan komunitas Muslim. Selain perusahaan seperti Yokowo, kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Nagoya juga mulai melihat lebih banyak restoran halal, mushola, dan layanan ramah Muslim lainnya.
Dengan menyediakan fasilitas halal, Yokowo tidak hanya membantu pekerjanya merasa lebih nyaman, tetapi juga memperkuat daya tariknya sebagai tempat kerja pilihan bagi para profesional berbakat dari negara-negara Muslim. Ini menjadi contoh sukses bagaimana sebuah perusahaan dapat memadukan nilai-nilai bisnis dengan kebutuhan keberagaman budaya.
Sc :asia.nikkei