Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang dalam Dunia Festival: Kosakata dan Ungkapan yang Harus Diketahui Manga Rurouni Kenshin: Hokkaido Arc Akan Lanjut Terbit 4 Juli Setelah Hiatus karena Masalah Kesehatan Trailer dan Detail Musim Kedua Anime The Angel Next Door Spoils Me Rotten Diumumkan, Tayang April 2026 Anime My Hero Academia: Vigilantes Umumkan Season 2 Tayang pada 2026 🎁 Shugi Bukuro: Amplop Spesial untuk Hadiah Pernikahan & Upacara Tiga Pemain Jepang Perkuat Klub Eropa: Koki Machida ke Hoffenheim, Joel Chima Fujita ke St. Pauli, Daiki Hashioka ke Slavia Praha

News

Produksi Melimpah, Namun Harga Beras di Jepang Tetap Tinggi, Apa Penyebabnya?

badge-check


					Produksi Melimpah, Namun Harga Beras di Jepang Tetap Tinggi,  Apa Penyebabnya? Perbesar

Produksi beras Jepang untuk tahun 2024 diperkirakan mencapai 6,83 juta ton, melebihi perkiraan permintaan sebanyak 6,74 juta ton hingga Juni 2025, menurut Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang.

 

Dengan demikian, persediaan beras dari sektor swasta diproyeksikan meningkat menjadi 1,62 juta ton pada akhir Juni 2025, dari titik terendah sepanjang sejarah, yaitu 1,53 juta ton tahun sebelumnya. Kenaikan persediaan ini diharapkan meredakan ketatnya pasokan dan kenaikan harga yang dipicu oleh musim panas ekstrem yang mengurangi hasil panen sebelumnya.

 

Namun, harga beras sebagai makanan pokok mungkin tetap tinggi. Menurut para pengamat, inflasi diperkirakan akan mempertahankan biaya produksi, seperti untuk utilitas dan pupuk, pada tingkat yang tinggi. Hal ini bisa membuat harga beras tetap mahal meskipun pasokan meningkat.

 

Kementerian percaya bahwa tren penurunan permintaan beras dalam jangka panjang tetap tidak berubah, dan kenaikan permintaan baru-baru ini hanya disebabkan oleh dua faktor:

 

  1. Laju kenaikan harga beras yang lebih lambat dibandingkan dengan mie dan roti.
  2. Peningkatan konsumsi di restoran, didorong oleh booming pariwisata asing.

 

Pada tahun 2025, produksi beras diperkirakan tetap pada 6,83 juta ton, sementara permintaan kemungkinan menurun menjadi 6,63 juta ton, sebagian karena tingginya harga.

 

Para ahli yang tergabung dalam diskusi bersama kementerian menyatakan bahwa risiko penurunan permintaan di masa depan masih besar, terutama jika permintaan yang meningkat tiba-tiba ini kembali menurun akibat tingginya harga.

Sc : kyodo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Tiga Pemain Jepang Perkuat Klub Eropa: Koki Machida ke Hoffenheim, Joel Chima Fujita ke St. Pauli, Daiki Hashioka ke Slavia Praha

1 July 2025 - 15:10 WIB

Shibuya Wajibkan Operator Go-Kart Daftar Resmi di Tengah Keluhan Warga

1 July 2025 - 14:55 WIB

China Cabut Larangan Impor Makanan Laut dari Jepang Setelah Hampir Setahun

1 July 2025 - 10:10 WIB

Survei: 35% Orang Tua di Jepang Pernah Pertimbangkan Mundur dari Pekerjaan karena Anak

30 June 2025 - 18:30 WIB

Keren! Klub AI di SMA Perempuan Fukuoka Ciptakan Aplikasi Ringkas Materi Belajar dan Raih Juara Nasional

30 June 2025 - 17:10 WIB

Trending on News