Salah satu reaktor nuklir di Prefektur Niigata, Jepang, dipastikan mengalami penundaan panjang dalam proses restart karena operatornya gagal memenuhi batas waktu Oktober 2024 untuk menyelesaikan langkah-langkah keamanan anti-terorisme, menurut sumber yang dekat dengan masalah ini pada Rabu (14/2).
Perusahaan Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. (TEPCO) sebelumnya menargetkan untuk segera mengoperasikan kembali Reaktor No. 7 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kashiwazaki-Kariwa. Namun, rencana tersebut kini tertunda hingga 2029 akibat kekurangan tenaga kerja konstruksi, yang memperlambat pembangunan fasilitas penting seperti ruang kontrol cadangan untuk setiap reaktor.
Pada 2021, Otoritas Regulasi Nuklir Jepang (NRA) melarang pengangkutan dan pengisian ulang bahan bakar reaktor di pembangkit tersebut karena langkah-langkah keamanan anti-terorisme yang dinilai tidak memadai. Meskipun larangan ini dicabut pada 2023, pengoperasian kembali Reaktor No. 7 masih memerlukan persetujuan dari pemerintah daerah.
Di sisi lain, TEPCO tetap berupaya memulai kembali operasi Reaktor No. 6 di pembangkit yang memasok listrik ke wilayah Tokyo dan sekitarnya. Reaktor ini ditargetkan dapat beroperasi kembali paling cepat pada Oktober 2024, setelah perusahaan menyelesaikan langkah-langkah keamanan dan perlindungan tambahan.
TEPCO diperkirakan akan melaporkan rencana terbarunya kepada regulator nuklir pada Kamis, menurut sumber terkait.
Sc : JT