Pernah dengar orang Jepang berkata:
「さすがだね!」(Sasuga da ne!) atau 「さすが先輩!」(Sasuga senpai!)
Kata “Sasuga” sering terdengar dalam percakapan orang Jepang, dan menjadi cara khas mereka memberikan pujian yang halus, elegan, dan penuh pengakuan.
Tapi… apa sebenarnya arti “sasuga”? Dan kapan kita bisa (atau tidak sebaiknya) menggunakannya?
Apa Arti ‘Sasuga’?
Secara sederhana, “sasuga” bisa diartikan sebagai:
“Sebagaimana yang diharapkan darimu”
atau
“Nggak heran kamu bisa begitu”
Jadi bukan sekadar pujian kosong, tapi pengakuan terhadap kemampuan, reputasi, atau konsistensi seseorang.
Contoh Kalimat dan Situasi Penggunaan
-
さすが、プロだね!
Sasuga, puro da ne!
➤ “Sebagaimana yang diharapkan dari seorang pro!” -
さすが田中さん、説明が分かりやすいですね。
Sasuga Tanaka-san, setsumei ga wakariyasui desu ne.
➤ “Nggak heran penjelasan Tanaka-san mudah dipahami.” -
試験で満点!?さすが!
Shiken de manten!? Sasuga!
➤ “Nilai sempurna di ujian!? Wah, luar biasa!” -
さすが先輩ですね。
Sasuga senpai desu ne.
➤ “Wah, memang hebat ya, senior!”
Makna Sosial di Balik ‘Sasuga’
“Sasuga” bukan hanya pujian — ia mencerminkan budaya Jepang yang menghargai reputasi, pengalaman, dan kerja keras. Saat kamu mengatakan “sasuga”, kamu seperti bilang:
“Aku tahu kamu bisa. Dan kamu memang membuktikannya.”
Itu sebabnya, “sasuga” bisa terasa lebih dalam dari sekadar “sugoi” atau “yokatta”.
Kalau “sugoi” = Hebat (reaksi spontan),
maka “sasuga” = Hebat, dan aku memang sudah menduga begitu dari awal.
Kapan Jangan Menggunakan ‘Sasuga’?
Walau terdengar positif, ada situasi di mana “sasuga” bisa terdengar sinis atau sarkastik, tergantung nada dan konteks:
-
Saat hasilnya negatif tapi kamu pakai ‘sasuga’ dengan nada bercanda:
➤ “さすが、また遅刻か〜。” (Sasuga, mata chikoku ka~.)
➤ “Wah, telat lagi ya. Seperti biasa.” -
Kalau kamu belum terlalu akrab:
Bisa terasa terlalu akrab atau seperti menghakimi jika kamu belum punya hubungan yang cukup dekat dengan orangnya.
“Sasuga” adalah pujian khas Jepang yang penuh rasa hormat dan pengakuan.
Cocok dipakai untuk memuji teman, rekan kerja, guru, atau senior — terutama ketika mereka melakukan sesuatu yang “memang seharusnya mereka bisa lakukan”.
Tapi hati-hati: intonasi, konteks, dan hubungan sosial tetap penting dalam penggunaannya.
Ingin terdengar lebih alami dan seperti penutur asli? Tambahkan “sasuga” ke dalam kosakata pujianmu — dengan bijak, tentunya!