Menu

Dark Mode
Nintendo Switch 2 Siap Rilis Tahun Ini, Tawarkan Desain Lebih Besar dan Game Eksklusif! 5 Film Jepang Terbaik yang Siap Mengguncang Emosi Kamu! Wih! Pemerintah Tokyo Luncurkan Program Hibah Studi Luar Negeri, Maksimal hingga 3,15 Juta Yen! Honne dan Tatemae: Memahami Perbedaan Antara Perasaan Asli dan Sikap Sosial di Jepang Tawaran Menarik dari Jepang: Insentif Rp 561 Juta untuk Tinggal di Pedesaan Solo Traveling di Jepang: Tips Aman dan Seru untuk Penjelajah Tunggal

Teknologi

Startup Jepang ispace Siap Menebus Kegagalan dengan Misi Bulan Kedua

badge-check


					Startup Jepang ispace Siap Menebus Kegagalan dengan Misi Bulan Kedua Perbesar

Setelah kegagalan misi pertamanya pada April 2023, startup Jepang ispace berjanji akan meraih sukses pada misi bulan kedua yang dijadwalkan diluncurkan minggu depan.

Belajar dari Kegagalan

Misi pertama ispace berakhir dengan “hard landing” yang tak dapat diselamatkan, menggagalkan ambisi mereka untuk menjadi perusahaan swasta pertama yang berhasil mendarat di bulan. Meski demikian, kegagalan tersebut menjadi pelajaran penting.

CEO ispace, Takeshi Hakamada, mengatakan:
“Kami kecewa dengan kegagalan Misi 1, tetapi kami ingin menunjukkan bahwa penting untuk bangkit dan mencoba lagi setelah kegagalan.”

Resilience: Harapan Baru

Lander baru ispace, Resilience, akan diluncurkan dari Kennedy Space Center, Florida, pada 15 Januari. Jika berhasil mendarat, Resilience akan membawa misi penting:

  • Menggunakan rover mikro untuk eksplorasi bulan.
  • Lima muatan tambahan dari mitra korporat, termasuk eksperimen oleh Takasago Thermal Engineering untuk memecah air menjadi oksigen dan hidrogen, yang berpotensi digunakan sebagai bahan bakar satelit.

Resilience diperkirakan mendarat pada bulan Mei atau Juni, menyusul lander Blue Ghost milik Firefly Aerospace yang akan tiba setelah perjalanan selama 45 hari.

Hakuto-R Mission 2

Program ini dinamakan Hakuto-R Mission 2 dan menjadi langkah inovatif ispace untuk menekan biaya dengan menggunakan pendekatan “rocket rideshare” sektor swasta pertama di dunia.

Booming Eksplorasi Bulan

Kegagalan Misi 1 tidak mengurangi antusiasme eksplorasi bulan. Sejauh ini, hanya lima negara — Uni Soviet, Amerika Serikat, China, India, dan Jepang — yang berhasil melakukan soft-landing di bulan.

Persaingan semakin ketat dengan banyak perusahaan yang berlomba menawarkan eksplorasi ruang angkasa yang lebih murah dan lebih sering dibandingkan program pemerintah.

Langkah Startup Jepang Lainnya

  • Space One, startup Jepang lainnya, tengah mencoba menjadi perusahaan pertama Jepang yang berhasil meluncurkan satelit ke orbit meski menghadapi tantangan besar. Upaya kedua mereka dengan roket Kairos bulan lalu gagal setelah terlihat jatuh di kejauhan.
  • Toyota baru-baru ini menginvestasikan 7 miliar yen dalam Interstellar Technologies, yang bertujuan memenuhi lonjakan global permintaan peluncuran satelit kecil, meningkat hampir 20 kali lipat dari 141 peluncuran pada 2016 menjadi 2.860 pada 2023.

Dengan misi Hakuto-R Mission 2, ispace berusaha merebut tempatnya dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa yang semakin kompetitif.

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Nintendo Switch 2 Siap Rilis Tahun Ini, Tawarkan Desain Lebih Besar dan Game Eksklusif!

17 January 2025 - 15:30 WIB

Jepang Siapkan Regulasi Baru untuk Atasi Disinformasi AI dan Pelanggaran HAM

15 January 2025 - 13:30 WIB

Kotatsu: Meja dengan Teknologi Hangat Penyelamat Keluarga Jepang di Musim Dingin

14 January 2025 - 15:10 WIB

Honda Ungkapkan Teknologi Asimo OS dan Prototipe Kendaraan Listrik Honda 0 Series di CES 2025

10 January 2025 - 13:30 WIB

Robot Humanoid Jepang yang Mendunia: Kecanggihan ASIMO dan Teman-Temannya

8 January 2025 - 18:30 WIB

Trending on Teknologi