Menu

Dark Mode
Cara Mengatur Budget Harian Traveling di Jepang Frasa Jepang Saat Salah Ucap atau Salah Bicara Tradisi Otoshidama: Amplop Uang Anak-Anak Saat Tahun Baru Jepang Musikal Code Geass: Lelouch of the Rebellion Kembali dengan Sekuel Baru Serangan Beruang di Jepang Timur Ancam Pariwisata Musim Gugur Manga ‘Ojisan wa Kawaii Mono ga Osuki’ Diadaptasi jadi Anime Tayang 2026

News

Survei: Lebih dari 60% Warga Terdampak Gempa di Noto Jepang Merasa Pemulihan Sangat Lambat

badge-check


					Survei: Lebih dari 60% Warga Terdampak Gempa di Noto Jepang Merasa Pemulihan Sangat Lambat Perbesar

Lebih dari 60 persen warga yang terdampak oleh gempa bumi kuat di Jepang tengah pada 1 Januari merasa bahwa pemulihan dan pembangunan kembali berjalan sangat lambat, menurut survei yang dilakukan oleh Kyodo News.

Survei ini melibatkan 155 penduduk dari enam daerah yang paling parah terkena dampak di Prefektur Ishikawa, Semenanjung Noto. Hasilnya menunjukkan kekhawatiran yang meningkat tentang kurangnya perhatian terhadap daerah yang terdampak, terutama menjelang peringatan satu tahun gempa tersebut.

Dari responden, 18 persen menyatakan bahwa pemulihan “hampir tidak ada kemajuan,” sementara 45 persen merasa bahwa kemajuan “tidak banyak.” Hanya 5 persen yang merasa bahwa proses pemulihan “berjalan lancar,” dan 32 persen mengatakan bahwa ada “sedikit kemajuan.”

Ketika ditanya tentang tantangan yang dihadapi daerah yang terkena bencana, 57 persen responden menyebutkan penurunan populasi sebagai masalah utama, diikuti oleh masalah perumahan (38 persen) dan pemulihan infrastruktur (32 persen).

Banyak responden merasa bahwa penurunan populasi, yang sudah menjadi masalah sebelum gempa, semakin parah setelah bencana tersebut. Mereka juga mengeluhkan keterlambatan dalam perbaikan jalan yang rusak dan pembongkaran rumah yang runtuh.

Gempa berkekuatan 7,6 ini diperkirakan telah menewaskan 489 orang di Prefektur Ishikawa, Niigata, dan Toyama, serta menyebabkan kerusakan besar pada bangunan. Di Wajima, sebuah pasar bersejarah hancur akibat kebakaran.

Seorang pria berusia 80-an dari Suzu, sebuah kota di ujung Semenanjung Noto, mengungkapkan kekhawatirannya tentang beban finansial untuk membangun kembali rumahnya, meskipun ia sangat ingin melakukannya.

Di sisi lain, beberapa penduduk melihat penyelesaian perumahan sementara dan pembukaan kembali bisnis sebagai tanda pemulihan.

Meskipun semenanjung tersebut juga mengalami hujan deras pada bulan September, 61 persen responden merasa bahwa minat publik terhadap daerah yang terkena bencana telah menurun. Beberapa mencatat bahwa dukungan dari relawan dan pemerintah daerah di luar wilayah yang terdampak juga berkurang.

Survei ini dilakukan melalui wawancara langsung dan kuesioner dari 3 hingga 8 Desember, dengan fokus pada penduduk di Anamizu, Nanao, Shika, Suzu, Wajima, dan kota Noto.

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Serangan Beruang di Jepang Timur Ancam Pariwisata Musim Gugur

10 November 2025 - 15:10 WIB

Pemerintah Jepang Akan Gunakan Kupon Beras untuk Atasi Kenaikan Harga Pangan

10 November 2025 - 14:30 WIB

Patung Godzilla Terbesar di Dunia Akan Sambut Penumpang di Bandara Haneda Mulai Desember

10 November 2025 - 13:10 WIB

Polisi Tangkap Pemuda Magang Asal Indonesia karena Diduga Memasuki Rumah Perempuan di Osaka

10 November 2025 - 11:10 WIB

Gempa Magnitudo 6,9 di Samudra Pasifik Picu Tsunami Kecil di Wilayah Timur Laut Jepang

10 November 2025 - 10:10 WIB

Trending on News