Menu

Dark Mode
5 Film Jepang Terbaik yang Siap Mengguncang Emosi Kamu! Wih! Pemerintah Tokyo Luncurkan Program Hibah Studi Luar Negeri, Maksimal hingga 3,15 Juta Yen! Honne dan Tatemae: Memahami Perbedaan Antara Perasaan Asli dan Sikap Sosial di Jepang Tawaran Menarik dari Jepang: Insentif Rp 561 Juta untuk Tinggal di Pedesaan Solo Traveling di Jepang: Tips Aman dan Seru untuk Penjelajah Tunggal Rekor Baru! 36,8 Juta Wisatawan Kunjungi Jepang pada 2024, Kyoto Jadi Sorotan Overtourism

Bahasa Jepang

Suteru vs Nageru, Apa Perbedeaannya? Simak Penjelasan Berikut!

badge-check


					Suteru vs Nageru, Apa Perbedeaannya? Simak Penjelasan Berikut! Perbesar

Bahasa Jepang dikenal kaya akan nuansa dan konotasi budaya, termasuk dalam pilihan kata kerja yang terlihat sederhana namun memiliki makna yang dalam. Dua kata kerja yang menarik untuk ditelusuri adalah ‘nageru’ (投げる) yang berarti ‘melempar’ dan ‘suteru’ (捨てる) yang berarti ‘membuang’. Sekilas, keduanya memiliki kesamaan dalam tindakan, tetapi penggunaannya mencerminkan cara pandang unik masyarakat Jepang terhadap dunia.


‘Nageru’ (投げる): Melempar dengan Tujuan

Kata ‘nageru’ sering digunakan untuk menggambarkan tindakan melempar sesuatu ke arah tertentu, baik secara fisik maupun simbolis. Dalam budaya Jepang, tindakan ini sering diasosiasikan dengan usaha atau harapan.

Contoh Penggunaan:

  1. Ball o nageru (ボールを投げる): Melempar bola.
  2. Negai o nageru (願いを投げる): Mengungkapkan harapan (secara simbolis).

Menariknya, kata ini juga sering muncul dalam konteks olahraga, seperti baseball (野球やや拳撃), di mana ‘nageru’ melibatkan presisi dan tujuan. Hal ini mencerminkan nilai budaya Jepang yang menghargai dedikasi dan fokus dalam setiap tindakan.


‘Suteru’ (捨てる): Membuang dengan Makna Lepas

Sebaliknya, ‘suteru’ digunakan untuk tindakan membuang sesuatu yang tidak diperlukan lagi. Namun, dalam konteks budaya Jepang, kata ini bisa memiliki nuansa emosional yang mendalam, seperti melepaskan sesuatu yang berat atau berharga.

Contoh Penggunaan:

  1. Gomi o suteru (ごみを捨てる): Membuang sampah.
  2. Kokoro o suteru (心を捨てる): Melepaskan beban hati (secara simbolis).

Budaya Jepang sering menekankan pentingnya ‘melepaskan’ dalam rangka menemukan harmoni dalam kehidupan. Filosofi ini tercermin dalam seni seperti decluttering (Marie Kondo’s “KonMari”) yang sangat populer di dunia.


Perbedaan Filosofis Antara ‘Nageru’ dan ‘Suteru’

Secara filosofis, perbedaan antara kedua kata ini terletak pada tujuan tindakan:

  1. ‘Nageru’ melibatkan arah atau maksud tertentu, baik itu dalam bentuk fisik maupun metaforis.
  2. ‘Suteru’ berfokus pada pelepasan tanpa ekspektasi, sering kali untuk menciptakan ruang baru dalam hidup.

Sebagai contoh, saat seseorang membuang barang lama (‘suteru’), mereka menciptakan peluang untuk sesuatu yang baru. Di sisi lain, melempar (‘nageru’) melibatkan upaya mencapai sesuatu yang lebih baik atau target yang spesifik.


Pentingnya Memahami Nuansa Bahasa

Menguasai kata kerja seperti ‘nageru’ dan ‘suteru’ bukan hanya membantu memahami bahasa Jepang dengan lebih baik, tetapi juga memberikan wawasan tentang cara berpikir masyarakatnya. Kedua kata ini mencerminkan filosofi Jepang yang menghargai keseimbangan antara usaha dan melepaskan.

Dengan memahami perbedaan nuansa ini, pembelajar bahasa Jepang dapat lebih percaya diri menggunakan kata-kata tersebut dalam percakapan sehari-hari atau saat menulis. Lebih dari itu, ini menjadi pintu masuk untuk menyelami keindahan budaya Jepang yang kaya akan makna tersembunyi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Aizuchi: Seni Menginterupsi dengan Sopan dalam Percakapan Jepang

16 January 2025 - 19:30 WIB

Bahasa Jepang dalam Cerita Rakyat: Frasa Klasik yang Masih Digunakan Hingga Kini

16 January 2025 - 15:30 WIB

Makna Tersembunyi di Balik Kanji: Kanji yang Menggambarkan Alam Jepang

15 January 2025 - 11:30 WIB

Konsep ‘Kansha’ dalam Bahasa Jepang: Kata untuk Mengungkapkan Rasa Syukur

14 January 2025 - 12:30 WIB

Penggunaan Kata Kerja Bentuk Pasif untuk Kesopanan dalam Bahasa Jepang

13 January 2025 - 13:30 WIB

Trending on Bahasa Jepang