Starbucks Coffee Japan Ltd. akan menggantikan sedotan kertas dengan sedotan berbahan dasar biomassa di seluruh gerainya mulai Januari, sebagai upaya untuk mengurangi limbah dan emisi hingga setengahnya pada tahun 2030.
Perusahaan kedai kopi besar ini berencana meningkatkan inisiatifnya melawan polusi mikroplastik dengan memperkenalkan sedotan ramah lingkungan di 32 gerai di Prefektur Okinawa pada 23 Januari. Sedotan baru ini akan digunakan untuk minuman dingin.
Starbucks bergabung dengan perusahaan lain di sektor layanan makanan dan minuman Jepang, seperti McDonald’s Jepang dan Skylark Holdings Co., yang telah mengganti sedotan plastik dengan alternatif ramah lingkungan.
Sedotan biomassa yang baru ini, dengan warna hijau gelap khas Starbucks, akan mulai diluncurkan di seluruh gerai di Jepang pada Maret, menurut perusahaan tersebut.
Sedotan baru ini dirancang lebih kuat dibandingkan sedotan kertas yang diperkenalkan pada Januari 2020 sebagai bagian dari upaya menangani polusi laut akibat limbah plastik.
Sedotan ini terbuat dari minyak nabati dan bukan bahan turunan minyak bumi, sehingga dapat terurai secara alami menjadi karbon dioksida dan air melalui mikroorganisme di air laut dan tanah.
Menurut Starbucks, penggunaan sedotan biopolimer ini akan mengurangi emisi karbon secara keseluruhan dibandingkan dengan sedotan kertas, serta mengurangi berat limbah sedotan hingga 50%.
“Kami bertujuan untuk mempromosikan praktik berkelanjutan dalam bisnis kami agar pelanggan dapat mendukung tujuan ini bersama kami,” ujar Takafumi Minaguchi, CEO Starbucks Coffee Japan, dalam sebuah pernyataan.
Sc : kyodo