Menu

Dark Mode
Peringatan Heatstroke Dimulai Lagi di Jepang: Lebih dari 97.000 Kasus Tahun Lalu, Mayoritas Lansia Laba Tahunan Nintendo Turun 43%, Tapi Optimis Bangkit Lewat Peluncuran Switch 2 Pengisi Suara Chinami Hashimoto Umumkan Pernikahan Cara Halus Menolak dalam Bahasa Jepang tanpa Mengatakan ‘Tidak’ Nana Komatsu Bergabung di Film Live-Action “The Exit 8”, Tayang Perdana di Cannes dan Jepang Agustus Ini Jepang Tetap Jadi Favorit Wisatawan China untuk Berlibur Meskipun Ada Peringatan

Teknologi

Keren! Sebuah Game Latihan Otak Bikinan Peneliti di Jepang Bisa Cegah Demensia dan Pulihkan Frailty Pada Lansia

badge-check


					Keren! Sebuah Game Latihan Otak Bikinan Peneliti di Jepang Bisa Cegah Demensia dan Pulihkan Frailty Pada Lansia Perbesar

Sekelompok peneliti dari Institut Teknologi Nagoya (NITech) dan Universitas Aichi Sangyo telah mengembangkan sistem pelatihan otak inovatif yang bertujuan untuk mendeteksi dan membantu pemulihan dari kondisi frailty fisik dan mental—suatu kondisi yang dapat memprediksi demensia. Sistem ini menggunakan tekanan jari dan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji coba, meningkatkan perhatian dan daya ingat pada lansia.

Frailty, yang dapat dibagi menjadi fisik, psikologis, atau sosial, mengacu pada penurunan kesehatan yang meningkatkan risiko demensia.

Yoshifumi Morita, seorang profesor teknik elektro dan mekanik di NITech, bersama timnya meneliti hubungan erat antara otak dan ujung jari, yang disebut sebagai “otak kedua.” Mereka berhipotesis bahwa melatih kelincahan jari dapat merangsang otak dan membantu pemulihan dari frailty.

Perangkat ini digunakan dengan aplikasi permainan, di mana pemain menyesuaikan tekanan jari untuk menggerakkan karakter agar memakan bintang di layar. Permainan ini bertujuan untuk melatih ketangkasan tangan, yang berkaitan erat dengan fungsi otak.

Para peneliti menguji sistem ini pada 14 lansia sehat dari Tokai, Prefektur Aichi, yang diminta menggunakan sistem ini sekitar 10 menit setiap hari selama 30 hari. Semua peserta menunjukkan peningkatan pada daya ingat dan perhatian yang melemah karena penuaan.

“Kami berharap sistem ini dapat membantu mereka yang mengalami frailty psikologis untuk pulih dari kondisi tersebut,” ujar Morita.

Para peneliti juga bekerja sama dengan rumah sakit khusus rehabilitasi dan pusat medis untuk anak-anak dengan masalah perkembangan. Bersama institusi medis ini, mereka akan melanjutkan studi lanjutan untuk membantu memulihkan fungsi otak pada pasien dengan berbagai gejala terkait otak.

Morita dan timnya juga berencana mendirikan startup universitas di NITech pada akhir tahun fiskal ini agar proyek ini dapat berkembang secara komersial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Fujitsu dan Riken Kembangkan Komputer Kuantum Superkonduktor dengan 256 Qubit, Targetkan 1.000 Qubit pada 2026

8 May 2025 - 15:30 WIB

Mayoritas Perusahaan Besar Jepang Masih Enggan Gunakan AI dalam Rekrutmen Lulusan Baru

6 May 2025 - 16:10 WIB

Pakai Teknologi AI, Penumpang Kereta di Jepang yang Kehilangan Barang Kini Bisa Bantu Menemukannya

6 May 2025 - 13:30 WIB

Jepang Pamerkan Teknologi Penangkap Karbon di Expo Osaka

29 April 2025 - 18:30 WIB

Demonstrasi “Mobil Terbang” di Expo Osaka Dihentikan Setelah Insiden

28 April 2025 - 18:10 WIB

Trending on Teknologi